JAKARTA – Calon Presdien Jokowi mensinyalir banyak yang berkepentingan dan diuntungkan dengan subsidi BBM sehingga angkanya terus membengkak. Tiap tahun Indonesia terbebani subsidi BBM yang nilainya mencapai 20o triliun per tahun. “Padahal kalau kita alihkan ke gas dan batu bara, ini (subsidi) langsung jatuh Rp 70 triliun. Tapi tidak tahu kenapa tidak dilakukan. Ada yang tahu? Karena ada kepentingan. Itu saja. Jangan pikir rumit, saya ini orangnya sederhana,” tutur Jokowi dalam pemaparan visi dan misi ekonomi yang dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Jokowi mengaku, soal ketergantungan pada subsidi BBM ini telah diketahuinya karena dia menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dia menilai ada kepentingan yang membuat Indonesia terlalu bergantung pada BBM. Tak jelas pihak mana yang dimaksunya tersebut. Apakah para pemburu rente yang berkepentingan dengan impor bbm . Dengan pemakaian BBM yang terus meningkat, impor minyak mentah makin menggila

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga bicara soal krisis listrik listrik yang mengancam Indonesia
Ia menyebutkan , pembangunan pembangkit listrik seringkali terhadang perizinan yang rumit, sehingga tidak jelas kepastian kapan proyek bisa dimulai.

Jokowi b berjanji, bila dia menjadi presiden, investor diberi jaminan proyek pembangkit listriknya selesai maksimal dalam 2 tahun. Bila tidak selesai, uang investor akan kembali. “ Menterinya saya beri target
Menterinya saya beri target, kemudian targetnya nggak tercapai. Maaf saya ganti. Gampang kan? Gampang banget,” tegas Jokowi. (AH/dunia-energi@yahoo.co.id