JAKARTA– Presiden Joko Widodo memperingatkan agar jangan ada pihak bermain-main dan mengambil keuntungan dalam 34 proyek pembangkit listrik terlantar di PT PLN (Persero).

“Jangan dipikir saya tidak tahu, supaya saudara ngerti saja. Saya biasa bekerja detail, silakan, saya memberikan ruang diteruskan silakan karena uang kita yang sudah nancep habis di situ banyak tetapi jangan dimain-mainkan lagi,” kata Jokowi seperti dikutip Antara, di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (18/3).

Dia ada di sana meresmikan pembangkit listrik bergerak, di Desa Jungkat, Kecamantan Siantan, Kabupaten Mentawah, yang berkekuatan 4×25 megawatt.

Salah satu pembangkit listrik terlantar di sana, PLTG Mempawah (4×25 MegaWatt), yang telah terbengkalai pembangunannya sejak 2007, padahal sudah menghabiskan dana Rp1,5 triliun, dan berlokasi tepat di samping PLTG MPP Mempawah.

“Saya tidak mau nanti kapasitasnya hanya 30% atau 40%. Untuk apa? Dan saya bisa mengecek itu. Jangan main-main dengan hal teknis dan detil, pasti saya akan lihat karena menyangkut uang yang triliunan (rupiah),” kata dia.

Dia juga nyatakan, meneruskan proyek kelistrikan yang terlantar jangan asal-asalan, pun tidak akan ada lagi celah penyalahgunaan pelaksanaan dan pendanaan proyek kelistrikan itu. Jokowi mencontohkan kecurangan itu. Misalnya dengan sekadar mengecat baru turbin lama dan sebagainya.

“Jadi kalau dimain-mainin, awas! Saya hanya satu kata: Awas! Itu saja! Tidak usah takut kalau hal-hal yang baik, pasti saya back up. Tapi kalau yang tidak benar, hati-hati… Hati-hati!,” kata Jokowi.

Dia telah meminta laporan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengenai 34 proyek pembangkit listrik yang terlanjar sejak 7-8 tahun lalu. Data menunjukkan, 71 proyek dari 109 proyek masih dalam tahap perencanaan dan pengadaan. (DR/ANT)