BOJONEGORO–Berkunjung ke suatu daerah tentu tak lengkap tanpa menikmati kuliner khasnya. Salah satunya saat Dunia-Energi bersama sekitar 30 editor media dijamu makanan tradisional khas Bojonegoro, yaitu sayur menir, bothok tahu tempe dan petai cina (mlanding) yang dihidangkan bersama nasi putih hangat, sambal, penyet lele serta ayam pada Jumat (18/8) siang. Apalagi menu khas ini dinikmati di tepi sawah, ditemani pemandangan padi yang baru dipanen legkap dengan suasana pedesaan yang saat ini jarang didapat.Sederhana, namun menggugah selera.

Menu makanan khas itu disuguhkan pengelola Kedai K-Noman, yang berada di wilayah ring satu operator Minyak dan Gas (Migas) Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Desa Campurejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro.

K-Noman adalah salah satu inovasi JOB PPEJ menciptakan Agro Kuliner khas pedesaan, untuk membantu kemandirian serta meningkatkan perekonomian warga desa setempat.
Menggunakan dana anggaran Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) yang disinergikan dengan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan JOB PPEJ, inovasi ini digagas pada 2016.

Pusat kuliner khas Bojonegoro yang menyuguhkan kekhasan pada sambal gorengnya itu berdiri di atas Tanah Kas Desa (TKD) setempat yang memang telah disiapkan untuk menjadi pusat kuliner. Selain itu, di tempat tersebut juga dilengkapi dengan media edukasi tentang pengeboran migas.

“Ini luas lahannya sekitar dua hektare. Sudah dibuatkan Perdes (Peraturan Desa) untuk pembuatan Agro Kuliner yang baru ada di Kabupaten Bojonegoro,” ujar Edi Sampurno, Kepala Desa (Kades) Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timut

Menurut Edi, pembangunan Agro Kuliner tersebut dibentuk dengan konsep tradisional dengan menyediakan menu tradisional khas dari desa tersebut. Inovasi pembuatan Kedai K-Noman atau Agro Kuliner tersebut bukan untuk individu dari pihak desa, tapi demi mengangkat dan meningkatkan perekonomian bagi warga masyarakat sekitar dan akan muncul peluang tenaga kerja yang bisa dimanfaatkan warga desa ring I perusahaan tersebut.

“Ini bukan untuk individu, Agro Kuliner ini akan dikelola oleh BUMDes dengan melibatkan warga masyarakat sehingga akan muncul peluang tenaga kerja baru dan peluang usaha,” ujarnya.

Akbar Pradima, Field Admin Superitendent (FAS) JOB PPEJ, mengatakan JOB PPEJ sangat mendukung adanya warga binaan yang bisa berkembang kreatif. Pasalnya, dengan adanya dana CSR dari perusahaan bisa dikembangkan oleh pihak desa guna menggerakkan dan meningkatkan perekonomian bagi warga masyarakatnya

“Prinsipnya, kami mendukung kegiatan program kuliner di lokasi desa binaan kami. Ini merupakan program yang sangat bagus dari desa yang bisa menggerakkan dan meningkatkan perekonomian masyarakatnya,” ujar Akbar.

Dia berharap, kegiatan prositif dan inovasi yang dilakukan oleh pihak Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro itu juga bisa diterapkan oleh desa-desa lain dalam pengelolaan dana CSR. Dengan demikian, manfaat dari CSR yang telah diberikan oleh perusahaan mampu memberikan manfaat perekonomian bagi warga sekitar perusahaan. (dr)