JAKARTA – Jepang terus berupaya berkontribusi untuk pengembangan sektor kelistrikan di Indonesia. Jepang berencana ikut berkontribusi  mengembangkan sekitar sembilan gigawatt (GW) dari rencana pemerintah membangun pembangkit listrik 35GW.
“Pemerintah dan pihak swasta Jepang punya minat yang tinggi untuk proyek ini (pembangkit listrik),” kata Yuko Baba, Director for Trade Promotion, Trade Promotion Divition, Trade and Economic Cooperation Berau, Ministry of Economic, Trade and Industry Jepang,Rabu (8/11).
Yuko mengatakan Jepang telah berkontribusi untuk sektor pembangkit listrik di Indonesia melalui teknologi dan pengetahuan. Jepang telah memperkenalkan proyek yang menggantikan pembangkit listrik yang menggabungkan tenaga gas dan uap, dan meningkatkan energi seperti yang dihasilkan dari 300 MW menjadi sekitar 720 MW di PLTGU Muara Karang.
“Pembangkit listrik tersebut telah berkontribusi untuk memperbaiki keseimbangan pasokan dan permintaan listrik di Jawa-Bali dan juga menstabilkan perekonomian Indonesia,” ungkap dia.
Yudo menambahkan, pembangkit listrik termal di Tanjung Priok, pembangkit listrik termal di Keramasan, dan pembangkit listrik gabungan tenaga gas dan uap Cilegon memiliki komponen utama yang berasal dari Jepang dan telah beroperasi dengan stabil sejak awal.
“Karena Indonesia masih harus mengimpor gas alam dari luar negeri untuk merespon pesatnya pertumbuhan permintaan energi, Jepang telah berkontribusi membuat rencana induk mengenai pembangunan infrastruktur impor gas alam. Serta  mengusulkan konsep pembangkit listrik apung dan jaringam distribusi gas alam yang dapat membantu meningkatkan akses energi di pulau-pulau kecil,” kata Yuko.(RA)