JAKARTA – Kontraktor Blok Rokan pasca 2021 akan mendapatkan split lebih besar dibanding yang akan didapatkan pemerintah. PT Pertamina (Persero) telah ditunjuk pemerintah untuk menjadi pengelola Rokan, pascaberakhirnya kontrak PT Chevron Pacific Indonesia.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pembagian split di Rokan dibagi menjadi dua kategori, yakni split untuk Lapangan Duri dan split untuk lapangan non Duri.

“Untuk Lapangan Duri, splitnya bagian kontraktor itu sudah termasuk splitnya variabel sama diskresi menteri untuk minyak 65%  dan gas 70%,” kata Arcandra di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa malam (7/8).

Dengan begitu berarti bagian pemerintah di Lapangan Duri untuk minyak 35% dan gas 30%. Untuk lapangan non Duri pembagian splitnya untuk minyak bagian kontraktor 61% bagian pemerintah 39%. Untuk gas, kontraktor mendapatkan split 66% dan pemerintah mendapat 34%.

Menurut Arcandra, pembagian split dibedakan menjadi dua kategori lantaran ada perbedaan karakteristik minyak antara lapangan Duri dan lapangan lainnya di Blok Rokan. Selain itu, juga ada metode steam flood sehingga tergolong Enhance Oil Recovery (EOR) yang diterapkan sehingga ada tambahan split yang diberikan.

“Duri karakteristiknya beda. Dia heavy oil, splitnya beda, dari eksisting EOR di Duri, jadi dibedain splitnya,” ungkap Arcandra.

Penerapan pilot project EOR di Rokan, kata Arcandra, sudah berlangsung cukup lama dan dirasa sudah cukup untuk bisa dilakukan secara full scale oleh Pertamina nanti. “Bisa diterapkan, tapi diuji coba dulu sekali lagi nanti sebelum full,” katanya.

Syamsu Alam, Direktur Hulu  Pertamina, sebelumnya mengatakan metode EOR pasti akan dilakukan  untuk bisa menemukan cadangan baru sehingga laju penurunan produksi bisa ditahan.

Uji coba pelaksanaan chemical EOR rencananya akan dilakukan pada 2024. Apabila menunjukkan  hasil positif maka EOR baru dilanjutkan dengan skala yang lebih besar.

“Kami mulai itu di 2024 (chemical EOR), sudah ada pilot. Kalau responnya bagus kami pasti invest lebih besar,” kata Syamsu.(RI)