BELITUNG – Pembangunan proyek jaringan transmisi 275 KV oleh PT PLN (Persero) yang dikenal sebagai tol listrik ditargetkan selesai paling lambat akhir semester I 2018. Jaringan baru tersebut nantinya akan meningkatkan keandalan penyaluran listrik di sepanjang wilayah Sumatera, dari Lahat di Sumatera Selatam hingga ke Medan, Sumatera Utara.

Budi Pengestu, Kepala Divisi Pengembangan Regional Sumatera PLN,  mengatakan dengan terbangunnya tol listrik nanti diharapkan ada efisiensi dalam pendistribusian listrik di wilayah Sumatera bagian utara.

Dia menjelaskan efisiensi tersebut dibutuhkan PLN. Pasalnya, selama ini listrrik yang dihasilkan di Sumatera bagian selatan lebih besar, padahal kebutuhan listrik justru banyak di bagian utara karena terdapat kawasan industri. Kehadiran jaringan 275 KV maka listrik dari sumatera bagian selatan bisa didistribusikan ke bagian utara.

Penurunan biaya pokok produksi (BPP) juga menjadi dampak jika transmisi 275 KV selesai dibangun. Selama ini kebutuhan listrik di sumatera bagian utara banyak didominasi pembangkit bertenaga diesel, otomatis membutuhkan biaya besar sehingga berdampak terhadap biaya pokok produksi (BPP) yang tinggi.

“Kalau kami sudah punya jalan tol, yang punya potensi banyak kan di selatan bisa menurunkan BPP yang lebih tinggi BPP di Sumut. Misalkan di Sumut masih operasikan pembangkit BBM di Belahan, kalau ini (listrik) bisa dievakuasi kesana  pasti jauh lebih murah,” kata Budi dalam diskusi bersama media di Bangka Belitung, Kamis malam (14/12).

Dia mengatakan pembangunan jaringan 275 KV dilakukan sejak dua tahun lalu dan ditargetkan bisa selesai sebelum akhir dari semester I 2018. Pembangunan tol listrik Sumatera dilakukan secara bertahap.

“Pembangunan bertahap dari Lahat di Sumatera Selatan ke Lubuk Linggau, lalu Paya Kumbuh ke Padang Sidempuan sampai ke Medan, 2018 diharapkan bisa selesai” kata dia.

Saat ini sistem kelistrikan di Sumatera belum terintegrasi, karena masih terpisah. Ada sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng), dan Sumateran Bagian Selatan (Sumbagsel).

Data PLN menunjukkan  kemampuan produksi listrik di Sumatera bagian utara tidak sebaik di Sumatera bagian tengah ataupun bagian selatan.

Di Aceh misalnya, beban listrik mencapai 385 Megawatt (MW) sementara kemampuan daya hanya sebesar 250 MW. Selama ini kebutuhan daya di Aceh terbantu dengan pasokan listrik dari Sumatera Utara yang memiliki kemampuan bisa mencapai 1.818 MW dengan kebutuhan 1.672 MW.

Di Sumsel kemampuan daya bisa mencapai 1.300 MW dengan beban hanya 735 MW, di Bengkulu kemampuan daya bisa mencapai 236 MW dengan kebutuhan hanya 161 MW.

Menurut Budi, pada tahap awal tol listrik 275 KV direncanakan tersambung hingga ke Medan, namun PLN sudah merencanakan pembangunan akan diteruskan hingga ke Aceh.

“Sampai Medan dulu, tapi mungkin beberapa tahun ke depan ke Aceh juga,” kata Budi.(RI)