JAKARTA – PT PLN (Persero) memproyeksikan penghematan sebesar Rp 91,4 miliar per tahun seiring pengoperasian jaringan transmisi listrik dari Nagan Raya – Blang Pidie, Aceh pada akhir Desember 2017. Jaringan listrik tegangan tinggi sepanjang 104,9 kilometer sirkit (Kms) tersebut menggunakan 326 tower untuk menghantarkan listrik tegangan tinggi 150 kilo Volt (kV) yang juga didukung beroperasinya Gardu Induk Blang Pidie 30 Mega Volt Ampere.

Wiluyo Kusdwiharto, Direktur PLN Regional Sumatera, mengatakan transmisi Nagan Raya – Blang Pidie mengalirkan listrik dari pembangkit yang ada di Nagan Raya sekaligus mampu menggantikan mesin diesel yang selama ini beroperasi memasok listrik di wilayah Aceh.

“Transmisi yang baru beroperasi tersebut dapat menghemat Rp 91,4 miliar per tahun karena kehadirannya dapat menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel. Selain itu berpotensi menghasilkan pendapatan sebesar Rp 9,7 miliar dari kemampuannya melistriki 10 ribu pelanggan,” kata Wiluyo, baru-baru ini.

Selain pengoperasian jaringan listrik, PLN juga mengoperasikan dua trafo tegangan tinggi di Sumatera.Trafo IBT-2 Bangko, Jambi, beroperasi pada 27 Desember 2017, dapat meningkatkan kehandalan sistem 150 kV dan sebagai persiapan evakuasi daya dari PLTA Merangin dan PLTP Sungai Penuh yang rencana beroperasi pada 2024.

Trafo IBT-2 Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, kapasitas 250 Mega Volt Ampere (MVA) yang beroperasi per 23 Desember 2017 juga dapat membantu fleksibilitas operasi dan pemeliharaan gardu induk di sistem Sumatera bagian selatan.

“PLN memperkuat kelistrikan di Sumatera dengan beroperasinya beberapa infrastruktur ketenagalistrikan, demi mempercepat pembangunan tol listrik Sumatera dan pastinya untuk mewujudkan Sumatera Terang,” kata Wiluyo.(RA)