JAKARTA- PT Pertamina (Persero) akan mendapat tambahan pasokan 1,4 juta ton LNF per tahun, menusul ditantanganinya perjanjian jual beli gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Eni Muara Bakau BV dan dua mitra kerjanya, GDF SUEZ Exploration Indonesia dan Saka Energi Muara Bakau, pada 30 Juni 2015

Perjanjian yang ditandatangani pada hari ini merupakan tahapan penting dalam Proyek Pengembangan Jangkrik di Wilayah Kerja Muara Bakau, Gas untuk LNG ini akan dihasilkan dari dua Lapangan laut dalam, yaitu Lapangan Jangkrik dan Lapangan Jangkrik North East, yang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Muara Bakau. Dua lapangan ini merupakan Proyek Pengembangan Lapangan Jangkrik yang merupakansalah satu Proyek yang dikembangkan melalui skema fast track ini ini ditargetkan untuk menghasilkan gas mulai awal 2017. Sebagian gas dari blok ini akan disuplai ke domestik, sedangkan sebagian yang lain akan diubah menjadi LNG di Kilang LNG Badak, di Bontang, Kalimantan Timur sehingga dapat mendukungkilang LNG Badak untuk beroperasi secara optimal. Pasokan LNG dimanfaatkan oleh PT Pertamina (Persero) untuk memenuhi kebutuhan domestik danmendukung pembangunan infrastruktur penerima LNG domestik.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Elan Biantoro. mengatakan perjanjian hari ini menunjukkan komitmen industri hulu migas untuk menyuplai energi sekaligus menghasilkan devisa bagi negara. “Dua hal ini sejalan dengan peran yang telah lama dijalani industri hulu migas, yaitu membesarkan bangsa. Kita berharap semua pemangku kepentingan dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi proyek ini sehingga produksi bisa berjalan sesuai target,” ujarnya.

Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North-East merupakan dua lapangan gas laut dalam yang ditemukan di wilayah kerja blok Muara Bakau tahun 2009 dan 2011. Dua lapangan ini berlokasi di Selat Makassar, sekitar 100 km timur Kota Balikpapan dengan kedalaman 400 meter di bawah permukaan laut. Eni Muara Bakau BV adalah operator dari wilayah kerja tersebut dengan participating interest sebesar 55%; dengan mitra lainnya GDF Suez Exploration Indonesia denganparticipating interest 33,334% dan Saka Energi Muara Bakau dengan participating interest 11,666%.