JAKARTA– Produksi minyak dari lapangan Sukowati di Desa Campurrejo Kecamatan Kota dan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur– yang merupakan unitisasi alias penggabungan ke dalam Wilayah Kerja Tuban– terus turun karena kontrak Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Blok Tuban berakhir pada 28 Februari 2018. PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera menetapkan Pertamina EP sebagai operator lapangan tersebut sebelum kontrak berakhir.

Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP, mengatakan Pertamina EP telah mengirimkan surat dan kepada SKK Migas dan berdiskusi dengan SKK Migas soal lapangan Sukowati agar Lapangan itu diserahkan kepada Pertamina EP. Pasalnya, dalam kontrak unitisasi dengan Blok Tuban, Pertamina EP memiliki hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 80% dan 20% milik JOB PPEJ.

“Kami menyadari jika tidak investasi produksi tidak akan balik. Makanya waktu itu kami tawarkan farm in untuk 20% itu. Kalau produksi turun, bagian kami juga kecil, “ ujarnya di Jakarta, Rabu (31/1).

Namun, menurut Nanang, keinginan untuk farm in tidak ditanggapi oleh operator Blok Tuban. Padahal, produksi Blok Tuban selpas pemerintah tidak lagi memperpanjang kontraknya terus menurun. Hal ini membuat Pertamina EP harus bertindak.

“Jika tidak ada tindakan di Lapangan Sukowati, produksi minyak di sana akan terus turun. Makanya kami mau jadi operator. Saya tidak tahu persis sekarang bagaimana karena keputusan ada di pemerintah,” katanya.

Dia menjelaskan, jika lapangan Sukowati menjadi milik Pertamina EP sepenuhnya akan ada pekerjaan pengeboran sumur work over dan pengeboran sumur injeksi agar produksi kembali seperti semula. Pertamina EP juga tidak bermasalah dengan finansial untuk pendanaan lapangan tersebut.

“Kami sudah siapkan anggaran untuk Lapangan Sukowati andai kami menjadi operator meskipun waktunya sempit, kurang dari sebulan. Kami menanti keputusan pemerintah,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina (Persero) telah menunjuk Pertamina EP sebagai pengelola lapangan Sukowati. Menurut rencana, pengelolaan itu dilakukan per 1 Maret 2018 oleh Pertamina EP Asset 4, unit bisnis Pertamina EP yang memiliki empat field dan satu unitisasi. Keempat field Pertamina EP Asset 4 itu adalah Papua Field, Cepu Field, Poleng Field, Donggi-Matindok Field, dan Unitisasi Sukowati.

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf (tenga batik warna biru) didamping tiga direktur perusahaan saat menjelaskan kinerja dan rencana kerja PT Pertamina EP 2018 kepada sejumlah editor media massa nasional di Jakarta, Rabu (31/1). (foto: dokumentasi Pertamina EP)

Dalam target bisnis Pertamina EP Asset 4 tahun 2018, unitisasi Sukowati diproyeksikan memproduksi minyak sebesar 5.154 barel per hari (bph) sesuai rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP). Namun, dalam work pland and budget (WP&B), target produksi unitisasi Sukowati naik menjadi 5.345 bph. Bahkan, dalam Forum General Manager Pertamina EP, produksi Unitisasi Sukowati diproyeksikan mencapai 6.214 bph.

Di sisi lain, produksi gas unitisasi Sukowati juga diproyeksikan mencapai 7,30 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dalam RKAP. Target produksi tersebut naik menjadi 8,51 dalam WP&B dan Forum General Manager Pertamina EP.

Menurut Nanang, lapangan Sukowati dikelola secara unitisasi dengan operator JOB PPEJ. Pasalnya, reservoir lapangan tersebut bertautan antara wilayah kerja yang dikelola JOB PPEJ dan wilayah kerja yang dikelola Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Saat ini, ada sekitar 36 sumur yang telah dibor di lapangan migas ini, dengan rincian 30 sumur produksi, satu sumur injeksi dan 5 sumur yang telah disuspensi.

Kementerian ESDM sebelumnya telah memastikan tidak akan memperpanjang kontrak JOB PPEJ di Blok Tuban. Pengelolaan blok migas di Jawa Timur itu akan diserahkan kepada Pertamina.

Kontrak Blok Tuban diteken pada 29 Februari 1988 dengan luasan 7.391 km2. Blok Tuban dengan luas wilayah 1.478 kilometer persegi tersebut berada di empat Kabupaten yakni Lamongan, Gresik, Bojonegoro, dan Tuban Jawa Timur. Blok migas ini terbagi dua menjadi West Tuban (meliputi Kabupaten Bojonegoro dan Tuban) dan East Tuban (Gresik dan Lamongan).

Di West Tuban, ada lapangan Mudi, Sukowati, Sumber, Karang Mudi, East Mudi, Karang Anyar dan Kembang Baru. Sementara di East Tuban, ada lapangan Lengowangi, North East Lengowangi, South Bungoh, Bogomiring, Resik, Gondang dan Ngasin.  (DR)