JAKARTA – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), emiten tambang emas, memperkirakan kebutuhan belanja modal tahun depan mencapai US$ 50 juta, naik dibanding alokasi belanja modal 2015 sebesar US$30 juta.

William Sunarta, Direktur J Resources, mengatakan pada tahun depan perseroan akan mengembangkan salah satu aset untuk tahap produksi. “Kami sudah bicarakan kepada pihak bank untuk pembiayaannya. Kalau perseroan   mendapat pembiayaan , kami akan membuka satu lahan untuk produksi,” kata dia.

Menurut William, pembiayaan untuk pengembangan tambang pada tahun depan tidak sebesar pengembangan tambang Bakan dan Seruyung yang mencapai US$ 100 juta untuk mencapai tahap produksi.

Saat ini J Resources memiliki 4 tambang yang telah berproduksi yakni Penjom, Seruyung, North Lanut dan Bakan. Sedangkan empat tambang lainnya masih belum berproduksi, yakni Bulangidun, Bolangitang, Pani dan Doup.

William mengatakan pada tahun-tahun ke depan perseroan akan mengembangkan satu per satu lokasi tambang. Pada 2017, tambang Pani ditargetkan mulai berproduksi.

Menurut Edi Permadi, Direktur J Resources, produksi perseroan hingga akhir tahun diproyeksi mencapai 237.500 ounce dengan total cadangan sebesar 1,8 juta ounce. Dengan cadangan sebesar itu, perseroan memperkirakan produksi emas bisa bertahap hingga lima tahun ke depan.

“Tapi kita kan masih punya empat lokasi tambang yang belum di bor, jadi pada masa-masa tersebut kami akan pakai untuk pengelolaan lokasi lain. Perseroan akan melakukan semua secara bertahap,” kata dia.

Hingga September 2015, produksi emas J Resources sudah mencapai 196.850 ounces. Sepanjang tahun lalu, produksi emas perseroan mencapai 223.305 ounce, naik dibanding realisasi produksi 2013 yang hanya 66.957 ounce. Peningkatan kinerja operasional J Resources didorong beroperasinya dua tambang baru, yakni Bakan di Sulawesi Utara dan Seruyung di Kalimantan Timur yang berkontribusi 75% terhadap total produksi emas perseroan.

Seiring peningkatan kinerja operasional, kinerja keuangan J Resources juga meningkatan signifikan. Pendapatan hingga sembilan bulan 2015 naik menjadi US$230,23 juta dibanding periode yang sama tahun lalu US$202,44 juta. Perseroan juga membukukan laba bersih US$29,15 juta, naik lebih dari dua kali lipat dibanding periode sembilan bulan 2014 sebesar US$12,14 juta.(AT)