JAKARTA– PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), perusahaan pertambangan emas, mencatatkan produksi emas pada kuartal I 2017 sebesar 50 ribu ounce dari proyeksi sepanjang tahun ini sebanyak 200 ribu ounce. Produksi emas tersebut berasal dari empat tambang existing yang dikelola anak usaha J Resources, yaitu tambang Bakan dan Lanut di Sulawesi Utara, tambang Seruyung di Kalimantan Utara, dan tambang Penjom di Pahang, Malaysia.

“Produksi emas kami masih mengandalkan ke empat tambang existing. Produksinya diharapkan stabil seperti tahun lalu di level 200 ribu ounce, bedanya tahun ini harga emas lebih baik, yaitu sekitar US$ 1.300 per ounce,” ujar Edi J Permadi, Direktur J Resources Asia Pasifik.

Edi mengatakan, J Resources saat ini menyiapkan pengembangan dua tambang emas baru. Proses perizinan untuk tambang dan smelter Pani di Gorontalo dan Doup di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara sudah mendekati akhir dan segera bisa konstruksi pada akhir 2017.

“Untuk Blok Pani, kami menanti izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH). Sedangkan tambang Doup telah menyelesaikan Amdal dan menanti advance environmental study. Proses izin keduanya diproyeksikan selesai semester II 2017 sehingga pembangunan bisa dimulai akhir tahun ini,” katanya.

Blok Pani yang dikelola oleh PT Puncak Emas Gorontalo (PEG), anak usaha J Resources Asia Pasifik diperkirakan memiliki cadangan emas mencapai 1 juta ounce, sedangkan untuk Blok Doup ditaksir memiliki cadangan emas mencapai 1,8 juta ounce. Bila akhir tahun 2017 mulai konstruksi, diperkirakan kedua blok tersebut baru bisa berproduksi pada akhir tahun depan karena masa konstruksi diperkirakan memakan waktu 12 bulan.

Sepanjang tahun lalu, J Resources mengalami penurunan laba bersih dari US$ 29,23 juta pada 2015 menjadi US$ 22,22 juta. Penurunan laba ditopang oleh penurunan penjualan dari US$ 286,59 juta menjadi US$ 235,13 juta. Padahal, beban pokok penjualan J Resources pada 2016 turun menjadi US% 96,35 juta dibandingkan 2015 sebesar US$ 137,74 juta. Dengan demikian, laba kotor juga turun dari US$ 148,85 juta menjadi US$ 138,77 juta. (ES/DR)