JAKARTA -Setelah dibebaskan dari sanksi ekonomi, Iran menargetkan peningkatan jumlah ekspor minyak mentah. Pemerintah Iran juga siap memasok 200.000 barel minyak mentah per hari (bph) ke Indonesia.

“Saya rasa kini Indonesia sudah dapat mengimpor minyak mentah dari Iran hingga 200.000 barel setiap harinya, bahkan lebih,” ujar Menteri Perekonomian dan Keuangan Iran Ali Taiebnia kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Menurut Taiebnia,  sebelum sanksi dikenakan, Iran mengekspor ekspor minyak sebanyak 2,5 juta barel setiap hari. Ketika sanksi diberlakukan angka tersebut turun menjadi satu juta barel per hari. “Kami kini menginginkan volume yang sama seperti era sebelum sanksi,” katanya.

Taiebnia berpandangan, negara-negara yang menggantikan peran Iran sebagai eksportir minyak mentah selagi Iran dikenai sanksi, harus mulai mengurangi pasokan minyak mereka ke luar negeri.

“Ini merupakan hak yang wajar untuk kami memiliki target seperti sebelum sanksi, karena negara-negara yang menggantikan kami mengekspor minyak telah banyak mendapat keuntungan. Sekarang mereka yang harus menurunkan jumlahnya dan Iran yang menambah ekspornya,” kata Taiebnia.

Oleh karena itu, pemerintah Iran sangat mendukung penguatan kerja sama ekonomi dengan Indonesia dengan meningkatkan volume jual-beli minyak mentah menjadi salah satu yang diincar. Apalagi, sebelum Iran dijatuhi sanksi, Indonesia memang kerap memenuhi kebutuhan minyak mentah dari negara ini sehingga potensi adanya kerja sama pada sektor perdagangan lebih kuat.

“Dan saya mengetahui bahwa ada kilang di Indonesia yang dibangun sesuai dengan kualitas dan spesifikasi minyak mentah dari Iran, dengan kapasitas dari kilang minyak tersebut adalah sebanyak 120.000 barel per hari,” kata dia.(AT/ANT)