JAKARTA – National Iranian Oil Company (NIOC) akan memasok Liquified Petrolium Gas (LPG) sebesar 88 ribu ton sepanjang tahun ini untuk didistribusikan PT Pertamina (Persero) di tanah air. Bahkan, pada 2017, NIOC akan meningkatkan pasokannya hingga 500 ribu ton.

Hal ini tertuang dalam kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan delegasi Indonesia yang dipimpin Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Bejan N. Zanganeh, Menteri Perminyakan Iran di Teheran, Senin (30/5).

“Ini merupakan kunjungan kami yang ketiga kalinya ke Iran. Saya gembira dari waktu ke waktu hubungan ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Iran semakin dekat dan meningkat. Hari ini ada tonggak baru penandatangan kerja sama pasokan LPG dari NIOC ke Pertamina”, ungkap Sudirman dalam keterangan tertulisnya.

Di tempat terpisah, Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, mengatakan Pertamina tetap melanjutkan rencana kerja sama pengelolaan migas dengan Iran, termasuk untuk memasok LPG ke Indonesia. Hal ini karena harga LPG di Iran relatif lebih murah dan bersaing dibanding harga di negara lain.

“Selain sebagai pemasok elpiji, kita juga siap bekerja sama untuk pengelolaan minyak mentah (crude oil) dalam pengembangan industri hulu migas di Iran,” kata Dwi seperti dikutip Antara, Senin.

Menurut Dwi, Pertamina sudah menyampaikan minat dan sekarang sedang mengikuti tender-tender pengelolaan blok migas di Iran.

“Saya rasa kerja sama dengan Iran merupakan peluang yang cukup bagus untuk direalisasikan,” tandasnya.(AT)