JAKARTA– PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan pertambangan batubara salah satu terbesar nasional dan terafiliasi kelompok usaha Bakrie, mencatatkan total kewajiban hingga kuartal III 2017 sebesar US$ 2,77 miliar atau sekitar Rp36,98 triliun (kurs Rp 13.350 per dolar AS), turun signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 5,88 miliar atau sekitar Rp78,50 triliun. Penurunan kewajiban itu seiring berkurangnya utang jangka panjang dari US$ 5,12 miliar menjadi US$ 2,54 miliar dan utang jangka pendek dari US$ 764,26 juta menjadi US$ 235,08 juta.

Berdasarkan laporan keuangan Bumi Resources yang tidak diaudit (unaudit) periode hingga akhir September 2017, penurunan signifikan itu karena utang pajak yang berkurang signifikan dari US$ 202,88 juta menjadi US$ 6,34 juta dan utang lain-lihan pihak ketiga yang turun tajam dari US$ 287,61 juta menjadi US$ 37,66 juta. Pinjaman jangka pendek juga berkurang dari US$ 190,96 juta menjadi US$ 53,99 juta.

Sementara itu, kewajiban jangka panjang turun karena berkurangnya pinjaman jangka panjang dari US$ 3,86 miliar menjadi US$ 1,68 miliar. Penurunan liabilitas jangka panjang juga karena adanya penurunan utang pihak berelasi dari US$ 820,33 juta menjadi US$ 757,97 juta.

Di sisi lain, pendapatan usaha perseroan sepanjang Januari-September 2017 hanya US$ 17,36 juta, turun dari US$ 18,07 juta periode sama tahun lalu. Namun, perseroan tertolong oleh penghasilan lain-lain, yaitu bagian atas laba neto entitas asosiasi danventura bersama sebesar US$ 204,37 juta berkurangnya beban bunga yang tercatat US$ 161,75 juta sehingga laba sebelum pajak mencapai US$ 282,03 juta dan dipotong pajak penghasilan bersih US$ 39,69 juta, total laba periode berjalan US$ 242,51 juta.

Faktor pengurang berupa pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi, yaitu bagian penghasilan komprehensif entias asosiasi dan ventura bersama US$ 5,86 juta perta pajak penghasulan terkait US$ 1,8 juta atau total US$ 3,971 juta. Dengan demikian, total laba komprehensif Bumi hingga kuartal III 2017 sebesar US$ 238,54 juta, naik signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 52,8 juta. (DR)