JAKARTA – PT PLN (Persero) menyatakan siap menyediakan energi listrik sebagai bahan bakar transportasi. Apalagi saat ini di seluruh Indonesia sudah tersedia 800 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di berbagai lokasi.

“Untuk di Jakarta 550-an SPLU dan seluruh Indonesia 800 kami akan kejar sesuai dengan pertumbuhan. Misalnya dibangun di mall,  SPBU, perkantoran, atau pusat keramaian. Kami sangat membutuhkan penjualannya,” ujar Sofyan Basir, Direktur Utama PLN di Jakarta, Kamis (19/10).

Menurut Sofyan, kehadiran motor listrik GESITS merupakan kesempatan bagus untuk meningkatkan penjualan listrik PLN. Dalam lima tahun ke depan diproyeksikan penggunaan motor listrik sudah jauh berkembang. “Kami sebagai penjual listrik ikut mendorong motor listrik ini berkembang,” kata Sofyan.

GESITS merupakan akronim dari Garansindo Electric Scooter ITS. Motor listrik ini lahir berkat kolaborasi ITS Surabaya dengan Garansindo Group dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkesempatan untuk langsung mencoba motor hasil inovasi ITS dan  WIKA tersebut.

Menurut Jonan,  kehadiran Gesits menjadi tanda bahwa era baru transportasi masa depan Indonesia telah dimulai. Gesits merupakan karya dan inovasi yang sesuai dengan arahan presiden untuk menghasilkan moda transportasi yang mendukung kemandirian energi.

“Presiden dukung adanya kendaraan listrik, karena pertimbangan lingkungan lalu kemandirian energi nasional. Kalau gunakan listrik bahan bakunya dari mana-mana, bisa batubara, gas, matahari, panas bumi yang semuanya bisa diperoleh secara nasional,” kata Jonan saat ditemui seusai uji coba Gesits di Kementerian ESDM.

Lebih lanjut Dia menyarankan agar bisa cepat diterima masyarakat Gesits harus bisa bersaing dengan produk motor berbahan bakar bensin, utamanya dari sisi harga jual.

“Saya sarankan kalau bisa harga jual bersaing dengan motor sekarang yang gunakan BBM,” ungkap dia.

Sebagai bahan bakar listrik motor listrik Gesits menggunakan sistem baterai, yang bisa diisi ulang.

Gesits juga telah melakukan penjajakan kerja sama dengan PLN dan Pertamina untuk penyediaan sistem pengisian ulang daya dan penggantian (swap) baterai di berbagai SPBU milik Pertamina.

“Harus disiapkan SPLU jadi bisa di charge, atau SPLU bikin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kalau bisa di Pertamina juga atau di tempat lain,” ujar Jonan.

Harun,  Managing Director PT Gesits Technologies Indo, mengungkapkan motor dengan brand GESITS  direncanakan akan diproduksi secara masal dan siap berkompetisi motor berbahan bakar bensin pada tahun depan.

“Tahap awal kita kurang lebih akan memproduksi 50 ribu unit, produksi baru dilakukan pada kuartal I tahun depan,” tandas Harun.

Motor listrik GESITS akan diproduksi di pabrik WIKA yang berlokasi di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Di sana, motor listrik itu akan menempati bangunan dengan luas 2.400 meter persegi yang berfungsi sebagai fasilitas penerimaan komponen, perakitan, dan pengujian akhir.

Lalu, GESITS yang sudah diproduksi akan ditampung dalam area penyimpanan seluas 1.400 meter persegi. Sebagai tahap awal, WIKA diharapkan mampu mencetak 50.000 unit GESITS tiap tahun dan bisa dikembangkan hingga 100.000 unit per tahun.

Saat ini motor listrik Gesits sedang melalui tahap validasi komponen untuk kemudian diproduksi secara massal.(RI)