JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan infrastruktur penyediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) siap jika pemerintah merealisasikan rencana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Muchamad Iskandar, Direktur Pemasaran Pertamina, mengatakan mekipun tidak selengkap di Pulau Jawa, Kalimantan memiliki berbagai fasilitas BBM dengan kapasitas besar. Jika Palangkaraya menjadi ibu kota maka hanya tinggal menambahkan beberapa fasilitas pendukung. Saat ini di daerah sekitar Palangkaraya memiliki tiga terminal BBM, yakni Sampit, Pangkalan Bun, dan Pulang Pisau.

“Kalau betul-betul jadi, kita fokus pipanisasi dari Sampit. Pulang Pisau kan lewat sungai,” kata Iskandar di Jakarta, Rabu malam (12/7).

Dia pun memastikan ketersediaan fasilitas berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang mendapatkan suplai avtur dari Banjarmasin.

“Cukup. Pengembangan alami saja. Kalau memang kebutuhan konsumen meningkat kita tambah, yang penting kan suplai BBM dari depot kita saja,” ungkap Iskandar.

Iskandar meyakini tidak akan terjadi ledakan konsumsi BBM jika Palangkaraya menjadi ibu kota. Pertumbuhan konsumsi akan terjadi secara bertahap. Meski demikian antisipasi tetap akan dilakukan karena sudah ada beberapa bandara besar serta indsutri pertambangan di Kalimantan.

“Infrastukrut tambahan menyesuaikan kebutuhan. Perlu dibangun terminal dekat situ untuk mendekatkan market,” kata dia.(RI)