JAKARTA – Meroketnya harga minyak ditengah lesunya pasar batubara, rupanya menggoda investor membagi investasi. Salah satunya PT Indika Energy Tbk (INDY) yang mencoba perutungan dengan membeli 10% kepemilikan atas sebuah blok minyak dan gas (migas) di Papua, dari Total E&P Indonesie.

Akuisisi itu dilakukan INDY lewat anak perusahaannya, PT Indika Multi Daya Energi (IMDE). Akuisisi dilakukan atas 10% participating interest (PI) Production Sharing Contract (PSC) Blok Southwest Bird’s Head di Papua, yang dikelola Total E&P Indonesia West Papua.

Penandatanganan kesepakatan jual beli PI itu, telah dilakukan di Jakarta pada Rabu, 20 Februari 2013. General Manager Total E&P Indonesia West Papua, Elisabeth Proust mengungkapkan, jika Pemerintah Indonesia menyetujui transaksi itu, maka 10% PI Blok Southwest Bird’s Head akan dipegang IDME, dan 90%-nya tetap dipegang Total E&P selaku operator di blok itu.

“Transaksi ini adalah langkah awal untuk mengembangkan lebih lanjut kerjasama yang lebih luas antara Total dengan Indika Energy, dan menunjukkan kemampuan Total untuk bekerjasama dengan mitra-mitra kerja lokal yang andal di Indonesia,” ujar Elisabeth Proust.

Southwest Bird’s Head PSC adalah blok migas eksplorasi, yang lelang PSC-nya dimenangkan Total E&P pada Agustus 2011, dalam tender reguler di Semester kedua 2010. Blok eksplorasi ini terletak di wilayah daratan dan lepas pantai Salawati Basin, Provinsi Papua Barat, meliputi wilayah seluas 7,176 km2.

“Akuisisi Blok ini sejalan dengan target dan strategi yang lebih ambisius dan penuh resiko namun memiliki prospek yang luas di wilayah-wilayah frontier (wilayah sulit, red). Pengeboran sumur eksplorasi pertama direncanakan mulai akhir April 2013,” tambah Elisabeth Proust.

INDY sendiri merupakan merupakan perusahaan energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai produsen batubara. INDY juga merupakan pemilik saham mayoritas di PT Petrosea Tbk (PTRO) yang bergerak di jasa kontraktor pertambangan.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)