JAKARTA – PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero) menargetkan proyek pembangunan Tambak Lorok Combined Cycle Power Plant (CCPP) Blok 3 atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok berkapasitas 780 megawatt (MW) di Jawa Tengah akan tuntas pada April 2020.

Sripeni Inten, Direktur Utama Indonesia Power, mengatakan pembangkit listrik yang akan mulai beroperasi pada pertengahan 2020 diharapkan dapat menambah sekitar 780 MW listrik ke jaringan Indonesia, setara dengan memasok hingga lima juta rumah di Indonesia.

“Selain itu, Tambak Lorok akan menjadi proyek tenaga terbesar yang dikembangkan dalam sejarah Indonesia Power dan salah satu yang pertama di kawasan ini menggunakan teknologi turbin HA gas GE yang terbaru,” ujar Sripeni.

Penandatanganan kontrak pembangunan PLTGU Tambak Lorok senilai Rp4,8 triliun antara PT Indonesia Power dengan GE Consortium, Marubeni dan Hutama Karya telah dilakukan di Jakarta, Jumat (14/7).

Proyek pembangunan yang ditandatangani mencakup pekerjaan konstruksi pembangkit Tambak Lorok Blok 3 yang nantinya akan berlokasi di lahan eksisting area UP Semarang sehingga dipastikan tidak ada kendala dalam proses perizinan dan pembebasan lahan. Proyek pembangunan ditargetkan tuntas dalam 28 bulan ke depan.

Proyek pembangunan PLTGU Tambak Lorok merupakan komitmen Indonesia Power dalam mendukung program PLN dalam mengejar target pembangkit 35 ribu MW.

Combined Cycle Power Plant (CCPP) atau biasa disebut juga PLTGU merupakan pembangkit perpaduan dari pembangkit gas turbine dan steam turbine, sistem dari pembangkit ini bisa dikatakan paling kompleks karena mengkombinasikan antara dua proses.

Menurut Sripeni, konsorsium GE, Marubeni, dan Hutama Karya sebagai EPC dalam proyek pembangunan PLTGU Tambak Lorok akan membawa turbin gas paling efisien di dunia untuk menghasilkan listrik yang dapat diandalkan dan terjangkau untuk jaringan di Jawa.

Handry Satriago, Chief Executive Officer GE Power Indonesia, menambahkan pembangkit listrik yang akan digunakan akan fleksibel dan efisien daripada sebelumnya.

“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan pelanggan Power & EPC konsumer kami di masa lalu, Marubeni dan Hutama Karya, untuk membantu membawa kekuatan yang lebih fleksibel, sederhana dan efisien ke negara ini selama bertahun-tahun yang akan datang,” kata Handry.

Menurut Takashi Fujinaga, Divisi Bisnis Tenaga Operasi Senior, Marubeni Corporation, Marubeni adalah mitra yang berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan pasokan listrik di Indonesia baik sebagai kontraktor EPC maupun pengembang IPP.

“Kami sangat antusias untuk bermitra dengan GE dan Hutama Karya untuk menghadirkan teknologi turbin gas yang paling efisien di dunia ke Indonesia,” tandas Fujinaga.(AT)