JAKARTA – PT Indonesia Power (IP), anak usaha PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik, mengalokasikan dana hasil penerbitan efek beragunan aset (EBA) untuk membiayai pembangunan Pembangunan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya Unit 9 dan 10. Kedua PLTU akan memiliki kapasitas masing-masing 1.000 megawatt (MW).

Sripeni Inten Cahyani, Direktur Utama Indonesia Power, mengatakan penerbitan EBA  seiring dengan rencana strategis perseroan mensekuritisasi aset melalui skema EBA senilai maksimal Rp10 triliun, yang akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2018.

Penerbitan EBA tahap 1 maksimum sebesar Rp4 trilliun disesuaikan dengan kebutuhan belanja investasi perusahaan dalam waktu dekat.

“Dana hasil penerbitan EBA ini rencananya akan kami gunakan menyokong pembangunan beberapa pembangkit baru di antaranya PLTU Suralaya Unit 9 dan 10 dengan kapasitas 2×1.000 MW,” kata Sripeni, Senin (4/9).

Aset yang disekuritisasi adalah piutang dari perjanjian jual beli tenaga listrik PLTU Suralaya Unit 1 hingga 7.

Efek yang disebut EBA Danareksa Indonesia Power PLN-1 itu telah mendapat rating awal AAA dari Pefindo.

Penawarannya berlangsung sejak 4 September 2017 hingga 11 September 2017.

Bertindak sebagai manajer investasi EBA adalah PT Danareksa Investment Management dan Bank Kustodian PT Bank BRI (Persero).

Menurut Sripeni, sekuritisasi tersebut merupakan salah satu bentuk diversifikasi pendanaan perusahaan.

Bagi investor, investasi EBA akan memberikan pengembalian (return) yang kompetitif dengan arus kas (cash flow) yang lebih dapat diperkirakan menjadi alternatif investasi pada instrumen keuangan. Serta kebutuhan pengembalian pokok yang cepat terutama dengan struktur amortisasi pokok.

“Sedang untuk negara, sekuritisasi EBA dapat menjadi alternatif pendanaan sektor infrastruktur,” kata Sripeni dalam keterangan tertulisnya.

Investor yang berminat dapat menghubungi agen penjual EBA yang ditunjuk yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Saat ini, Indonesia Power mengelola pembangkit berkapasitas 14.578 MW, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada 2016, kontribusi pembangkitan Indonesia Power terhadap produksi listrik nasional mencapai sebesar 29%.(AT)