JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah mengajukan pengaktifan kembali keanggotan di organisasi negara-negara pengekspor minyak atau OPEC.

Sujatmiko, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, mengatakan melalui surat dari Kementerian ESDM kepada OPEC, Indonesia sudah secara resmi mengajukan pengaktifan kembali keanggotaan. Namun dalam surat pengajuan tersebut, Indonesia juga memberikan syarat khusus kepada OPEC yakni meskipun kembali menjadi anggota Indonesia tidak harus memangkas produksi seperti kebijakan OPEC.

“Pak Menteri mengirim surat ke OPEC per 24 mei 2017 mengajukan reaktivasi dengan syarat tidak ada pemotongan produksi. Mengingat, produksi harian kita sudah menurun,” kata Sujatmiko saat ditemui di Kantor BPH Migas, Senin (5/6).

Lebih lanjut Sujatmiko menjelaskan salah satu pertimbangan pemerintah kembali mengajukan diri untuk aktif dalam OPEC adalah permintaan pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) melalui menteri energinya masing-masing yang secara khusus meminta Indonesia untuk aktif kembali di OPEC.

“Indonesia dengan OPEC itu punya sejarah panjang. Peran Indonesia di OPEC juga sangat membantu untuk kelancaran organisasi itu sendiri. Tahu sendiri anggotanya seperti apa, konstelasinya bagaimana, Indonesia kan juga punya peran untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan OPEC,” ungkap Sujatmiko.

Sejak November 2016 pemerintah memutuskan untuk kembali membekukan sementara (temporary suspend) keanggotaan di OPEC. Hal itu disebabkan Indonesia diminta untuk memotong sekitar 5 persen dari produksi minyak atau sekitar 37 ribu barel per hari. Padahal pemerintah dan DPR saat itu sudah menyepakati penurunan produksi hanya sebesar 5 ribu barel per hari.

Saat ini pemerintah belum mendapatkan tanggapan atas surat pengajuan kembali sebagai anggota OPEC.

Menurut Sujatmiko memang biasanya membutuhkan waktu untuk bisa kembali diaktifkan keanggotaan suatu negara di lembaga Internasional. “Mungkin masih dibahas internal dan disirkulasi oleh OPEC,” tandasnya.(RI)