JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menugasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk merealisasikan kesempatan-kesempatan kerja sama investasi antara Indonesia dengan Timur Tengah. Kerjasama dimaksud bukan hanya terkait dengan sektor energi namun juga menjangkau sektor-sektor lainnya seperti, pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan industri terpadu dan makanan.

Terkait dengan tugas tersebut, Sudirman Said pada Selasa (13/10) malam ini akan bertolak ke Iran dan Oman untuk menjajagi berbagai kerjasama yang dimungkinkan dari kedua negara tersebut. Kunjungan ini merupakan bentuk tanggung jawab Menteri ESDM selaku ketua Tim yang diminta Presiden untuk merealisasikan investasi dari negara-negara Timur Tengah.

“Saya ingin ke Iran bertemu dengan pihak Iran dan Oman untuk juga terus mengkonkretkan oportunity yang ada, kemudian tim saya yang di pimpin William Sahbandar sebagai ketua tim sedang menyusun staf supaya persiapan-persiapan bisa dikerjakan secara professional secara full team dengan orang-orang yang ahli,” ujar Sudirman Said.

Menurutnya, pemerintah tidak berhenti pada pertemuan-pertemuan tingkat tinggi. “Jadi betul-betul pada pertemuan operasional sehingga pesan Presiden yang menginginkan seluruh informasi mengenai investasi yang akan ditawarkan kepada pihak-pihak Timur Tengah baik Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, Irak, Iran dan juga negara-negara lain dipaketkan seprofesional mungkin supaya kita betul-betul bisa merealisasikan kesepakatan tingkat tinggi antar Kepala Negara,” tambah Sudirman.

Dia menambahkan saat ini pihaknya dan team sedang mempersiapkan itu semua dan mudah-mudahan dari waktu ke waktu bisa segera terealisasikan.

Kunjungan ke Iran ini merupakan follow up dari beberapa pertemuan terdahulu, seperti pertemuan Konferensi Asia Afrika di Bandung yang kala itu, Presiden Republik Indonesia bertemu dengan Presiden Iran di Jakarta yang dilanjutkan kemudian, Presiden mengirim Pak Sofyan Jalil, Menko Perekonomian pada saat itu sebagai high level commision untuk bicara pada framework besarnya termasuk bagaimana mengatasi masalah investasi dan keuangan.

Terkait dengan agenda pertemuan Sudirman mengatakan, pertemuan dengan menteri energi dan minyak dari Iran nanti merupakan pertemuan yang ketiga kalinya, dan pertemuan nanti yang akan menjadi fokus pembicaraan yakni, pertama, penjajakan pasokan crude, kemudian LPG, gas yang sangat baik untuk industri pupuk, kemungkinan mereka juga memasok aspal dan keinginan mereka yang ingin juga berinvestasi di sektor kelistrikan. “Kilang juga termasuk yang akan kita bicarakan dengan skema yang baik tentu saja,” ujar Sudirman.(LH)