JAKARTA – Pemerintah Indonesia bersama dengan 19 pemerintahan negara lainnya mendeklarasikan Misi Inovasi Pengembangan Energi Bersih Dunia di Paris, Perancis. Misi global yang dibuat ini untuk memastikan terjadinya transformasi dan proses diseminasi yang dapat mengubah dunia agar lebih lestari dan berkelanjutan, dengan pelibatan sektor swasta dan publik.

Dalam siaran pers yang diterima Selasa, menyebutkan kesepakatan ini diharapkan dapat mempercepat penyebarluasan inovasi energi bersih sebagai upaya penting penanganan perubahan iklim. Percepatan dilakukan melalui berbagai inisiatif penyiapan energi bersih yang terjangkau, dapat diandalkan, dan dapat dinikmati oleh semua orang, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjamin ketahanan energi.

Presiden Joko Widodo, mengatakan Indonesia telah melakukan berbagai langkah dalam menurunkan emisi. Di bidang energi, Indonesia melakukan pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif dan supaya mencapai sekurang-kurangnya 23% kontribusi energi terbarukan dari total bauran energi nasional pada 2025. “Ini tiga kali lebih besar dari proporsi energi terbarukan Indonesia saat ini,” ungkap Presiden Joko Widodo pada sidang pleno forum pemimpin Conference of Parties (COP) ke – 21 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim Senin (30/11).

Manfaat utama yang didapatkan oleh Indonesia sebagai salah satu pemrakarsa Misi Inovasi Energi Bersih Dunia adalah: 1) Indonesia terlibat secara proaktif dalam diplomasi internasional menentukan arah pengembangan energi dunia dan menjadi jembatan antara negara berkembang dan negara maju; 2) Memberikan berbagai kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap teknologi energi bersih dari negara maju; 3) Mendapatkan kemudahan dalam menjaring investasi energi bersih sebagai bagian upaya mewujudkan kedaulatan energi bangsa, termasuk melalui program listrik 35.000 MW; 4) Mendapatkan kemudahan akses informasi, penelitian, dan pengembangan energi bersih yang berguna bagi masyarakat dan khususnya generasi muda bangsa; dan 5) menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan energi bersih di kawasan ASEAN dan sekitarnya melalui adanya pusat unggulan energi bersih yang saat ini dikembangkan di Bali.

Pasca COP 21 Paris, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan pertemuan pertama Misi Inovasi Pengembangan Energi Bersih yang akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 11-12 Februari 2016.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said menyatakan Indonesia adalah salah satu pemrakarsa Misi Inovasi. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah mempercepat pengembangan energi bersih dan terbarukan. Indonesia juga sedang mengembangkan sebuah pusat unggulan energi bersih untuk mendukung implementasi dari program-program energi bersih.

“Pusat unggulan yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2016 ini akan berkontribusi pada pengembangan energi bersih di tingkat regional maupun global, melalui aktivitas pengonsolidasian pengetahuan, melakukan kegiatan penelitian, memfasilitasi investasi, dan mendukung pengembangan teknologi,” ungkap Sudirman.

Pengembangan Energi Bersih ini merupakan representasi dari 85% kekuatan pengembangan energi bersih dunia, baik dari sisi penelitian hingga investasi. Negara-negara yang dimaksud adalah Australia, Amerika Serikat, Brasil, Kanada, Chile, China, Denmark, Jerman, India, Indonesia, Italia, Inggris, Jepang, Meksiko, Norwegia, Perancis, Republik Korea, Saudi Arabia, Swedia dan Uni Emirat Arab.

Salah satu tokoh bisnis terkemuka yang hadir adalah Bill Gates, mewakili 28 pebisnis multi-nasional yang tergabung dalam inisiatif Koalisi Terobosan Energi (Breakthrough Energy Coalition) – kelompok bisnis yang mendorong kemitraan antara pemerintah dan swasta dalam pengembangan penelitian dan investasi energi bersih di seluruh dunia.(RA)