Lapangan Kepodang

Pipa gas Lapangan Kepodang.

JAKARTA – Dalam dua tahun ke depan, Indonesia bakal mendapat tambahan produksi minyak dan kondensat sebesar 14.000 barel per hari (Barrel Oil Per Day/BOPD) serta gas 150 juta kaki kubik per hari (Million Million Standart Cubic Feed Per Day/MMSCFD).

Tambahan produksi minyak dan gas (migas) dalam jumlah cukup signifikan itu bakal terealisasi, jika rencana pengembangan (Plan of Development/POD) 12 lapangan migas yang sudah ditandatangani Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) hingga pertengahan 2012 ini berjalan mulus tanpa hambatan.

Deputi Perencanaan BPMIGAS, Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, sejak awal 2012 hingga 10 Agustus 2012, pihaknya telah menandatangani POD untuk 12 lapangan migas, dengan estimasi investasi mencapai USD 830 juta. Kami berharap semua pihak bisa mendukung proyek-proyek ini, sehingga bisa segera memberikan kontribusi bagi produksi migas nasional,” ujarnya pada Senin, 13 Agustus 2012.

Proyek-proyek tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa mulai berproduksi (onstream) mulai 2012 sampai 2014. Pada puncak produksinya, 12 lapangan migas itu ditaksir bisa menghasilkan minyak dan kondensat sebesar 14.000 BOPD serta gas 150 MMSCFD.

Widhyawan menambahkan, revisi POD Lapangan Kepodang Phase-1 dan POD Lapangan Sapi Phase-2, termasuk yang sudah diteken BPMIGAS hingga Agustus 2012. Lapangan Kepodang dengan operator Petronas Carigali Muriah Ltd, merupakan bagian dari Blok Muriah. Lapangan gas ini diperkirakan mulai onstream pada Kuartal II-2015, dengan estimasi produksi puncak mencapai 116 MMSCFD.

“Pengembangan lapangan Kepodang diperkirakan membutuhkan investasi sebesar USD 545 juta. Yaitu USD 159,7 juta untuk pemboran, dan USD 385,3 juta untuk pembangunan berbagai fasilitas dan konstruksi,” jelasnya.

Sedangkan Lapangan Sapi yang dikembangkan Chevron Indonesia Company, merupakan bagian dari Blok East Kalimantan. Pengembangan tahap kedua lapangan ini diharapkan bisa onstream pada 2012. Produksi puncaknya diperkirakan 266 BOPD minyak dan kondensat, 7,29 MMSCFD gas, serta 153 MMSCFD Liquified Petroleum Gas (LPG). Investasi yang dibutuhkan mencapai USD 157,54 juta.

Sampai saat ini, kata Widhyawan, BPMIGAS sudah menerima 39 usulan POD. Dari jumlah itu, 12 usulan sudah disetujui, 5 usulan dikembalikan, dan 22 usulan sedang dalam proses. “Kami memprioritaskan untuk segera membuat keputusan untuk usulan-usulan yang sedang dalam proses ini,” tukasnya.

Daftar 12 POD yang Telah Disetujui BPMIGAS Hingga Agustus 2012

No.

Nama Proyek

Jenis POD

KKKS

Estimasi Investasi

Estimasi

Onstream

Estimasi Laju Produksi Puncak

1. Vita Laras A-01 POP CNOOC SES Ltd. US$ 9,15 Juta Q2 2012 Minyak+Kondensat 800 BOPD
2. Karang Luhur (KRL-1) POP PT. Pertamina EP US$ 2,08 Juta Agustus 2012 Minyak+Kondensat 684 BOPD; Gas 8,35 MMSCFD
3. Petapahan Phase-1 POFD PT Chevron Pacific Indonesia US$ 44,09 Juta 2012 Minyak+Kondensat  6.191 BOPD
4. Duri Area-8 Rindu POFD PT Chevron Pacific Indonesia US$ 48,68 Juta 2012 Minyak+Kondensat3.730 BOPD
5. Pondok Berkah-01 ST POP PT Pertamina EP US$ 1,94 Juta September 2012 Minyak+Kondensat 628 BOPD; Gas 8,5 MMSCFD
6. Lapangan Kepodang POD I Revisi Petronas Carigali Muriah Ltd. US$ 545 Juta Q2 2015 Gas 116 MMSCFD
7. North Klalin-1 POP PetroChina International (Bermuda) Ltd. US$ 0,62 Juta Mei 2012 Minyak+Kondensat 150 BOPD; Gas 3 MMSCFD
8. Sumur North Central Java (NCJ-B1) POP PT Pertamina EP US$ 1,52 Juta Oktober 2012 Gas 1.5 MMSCFD
9. Phase-2 Lapangan Sapi POD Chevron Indonesia Company US$ 157,54 Juta 2012 Minyak+Kondensat 266 BOPD; Gas 7,29 MMSCFD; LPG 153 MMSCFD
10. Sumur NKT-1 POP PT Pertamina EP US$ 13,75 Juta 2013 Minyak+Kondensat 39,65 BOPD; Gas 5 MMSCFD
11. Sumur TBR-2ST POP PT Pertamina EP US$ 4,83 Juta 2013 Minyak+Kondensat930 BOPD
12. Sumur Jorang Deep-1 POP PT Chevron Pacific Indonesia US$ 0,48 Juta Q3 2012 Minyak+Kondensat460 BOPD

Sumber: BPMIGAS