JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), anak usaha Banpu Plc, perusahaan tambang asal Thailand, menargetkan volume produksi batu bara pada tahun ini sebesar 25,5 juta ton dan volume penjualan 27 juta ton.

“Dari total target penjualan tahun ini, 61 persen di antaranya sudah terjual,” kata Yulius Gozali , Direktur Keuangan Indo Tambangraya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Rabu (29/3).

Menurut Yulius, sepanjang tahun lalu perseroan memproduksi 25,6 juta ton batu bara dengan total volume penjualan mencapai 26,7 juta ton. Sebanyak 6,7 juta ton dikapalkan ke China, Jepang 5,2 juta ton, Indonesia 3,7 juta ton, India 2,8 juta ton, Filipina 2,3 juta ton, Korea Selatan 1,5 juta ton, Thailand 2,2 juta ton, Italia 0,5 juta ton, Taiwan 0,9 juta ton, Malaysia 0,3 juta ton, dan pembeli lain 0,5 juta ton.

Produksi batu bara Indo Tambangraya pada 2016 berasal dari sejumlah anak usaha, yakni PT Indominco Mandiri 15,5 juta ton, PT Trubaindo Coal Mining 5,8 juta ton, PT Jorong Barutama Greston 1 juta ton, PT Kitadin-Embalut 0,8 juta ton, dan PT Bharinto Ekatama 2,6 juta ton.

Indominco, Trubaindo, Bharinto dan Jorong Barutama merupakan Perusahaan Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B). Sedangkan Kitadin merupakan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Indominco tercatat memiliki luas wilayah konsesi 24.121 hektar, Trubaindo memiliki lahan konsensi 22.687 hektar, Bharinto Ekatama 22.000 hektar, Kitadin 2.338 hektar dan Jorong Barutama 4.883 hektar.

Indo Tambangraya pada tahun lalu membukukan pendapatan US$1,36 miliar, turun 13,9 persen dibanding raihan 2015 yang mencapai US$1,58 miliar. Namun seiring keberhasilan dalam menekan beban pokok dan beban penjualan, perseroan mencatat kenaikan laba bersih yang signifikan sebesar 107 persen menjadi US$130,7 juta.(RA)