JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), emiten batu bara, memberikan kontribusi 64,98% terhadap total pendapatan batu bara induk usahanya, Banpu Plc, perusahaan tambang asal Thailand pada kuartal III 2015 yang mencapai US$ 597,51 juta. Kontribusi Indo Tambangraya tercatat meningkat dibanding periode sembilan bulan tahun lalu yang sebesar 61,45%, meski dari sisi nilai pendapatan tercatat turun.

Pada sembilan bulan pertama 2015, Banpu mencatat pendapatan sebesar US$ 556,5 juta dari penjualan batu bara. Selain dari Indonesia, pendapatan Banpu berasal dari penjualan batu bara dari tambang di Australia. Banpu juga tercatat memiliki pendapatan dari segmen energi atau pembangkit listrik dan pendapatan dari segmen lainnya.

Produksi batu bara Banpu di Indonesia berasal dari tiga anak usaha Indo Tambangraya, yakni PT Bharinto Ekatama, PT Trubaindo Coal Mining dan PT Indominco Mandiri.

Manajemen Banpu dalam laporannya menyebutkan, volume penjualan batu bara dari Indonesia mencapai 6,75 juta ton dari total volume penjualan batu bara Banpu sepanjang sembilan bulan 2015 sebesar 10,34 juta ton. Selain dari Indonesia penjualan batu bara berasak Banpu berasal dari tambang di Australia yang tercatat sebesar 10,34 juta ton. Dibanding periode yang sama tahun lalu, volume penjualan batu bara Banpu, maupun dari Indonesia tercatat turun.

Berdasarkan laporan keuangan Indo Tambangraya, pendapatan perseroan turun menjadi US$ 1,2 miliar hingga kuartal III 2015 dibanding periode yang sama 2014 sebesar US$ 1,48 miliar. Seiring penurunan pendapatan, laba bersih Indo Tambangraya turun menjadi US$ 82,9 juta pada sembilan bulan pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 169,41 juta.(AT)