JAKARTA-Mengacu pada grafik mingguan harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah mengalami fase bearish dalam 10 tahun berjalan. Donny Susilo, analis retail research CIMB Securities, mengatakan sejak menyentuh high 11700 pada 2 November 2007 harga saham terperosok ke level terendah di 1140 pada 31 Oktober 2008.

 

Sejak itu, rally harga pun terjadi dan mencatat kenaikan tertinggi di level 5200 pada 11 Februari 2011. Menurut Dony, sejak itu itu masa gelap kembali terulang. Harga saham INCO gagal naik dan malah melanjutkan tren penurunan. “Harga saham INCO sempat menyentuh level terendah di 1190 pada 28 Oktober 2015,” ujarnya kepada Dunia-Energi, Kamis (25/1) dini hari.

Donny menyebutkan, periode 11 Februari 2011 hingga 28 Oktober 2015 merupakan fase penting dalam konteks teknikal analisis. Pasalnya, selama periode tersebut zig zag harga ( 2, 3, 4, 5) membentuk pola down trend channel. Main Trend Line akan menjadi area resistance. Sedangkan Channel Line menjadi support.

Donny mengatakan, saat ini butuh penembusan konsisten Main Trend Line Resistance untuk membuka ekspektasi penurunan sejak 11 Februari 2011 telah berakhir. “Menariknya saat ini pergerakan harga INCO tengah mencoba uji main trend line resistance di kisaran 4000- 4100,” ujarnya.

Dia menyebutkan beberapa “fakta teknikal” yang memperkuat indikasi tersebut. Pertama: zig zag harga sejak 12 September 2015 hingga 14 Juli 2017 membentuk pola symmetrical triangle. Menariknya, resistance triangle berhasil ditembus pada perdagangan dua pekan lalu. “Mengacu pada pola grafik target teoretis berada di kisaran 5900 – 6000,” katanya.

Kedua, terbentuknya pola rectangle pada periode 31 Agustus 2017 – 5 Januari 2018. Dan pada perdagangan dua pekan lalu berhasil break out dari rectangle resistance. Mengacu pada pola grafik target teoritis berada di kisaran 3700 – 3730.

Ketiga, kelompok short term group dan long term group telah bergerak seiring dalam view bullish. Hal tersebut tercermin pada konstruksi indikator GMMA yang telah bergerak dalam formasi bullish. “MACD daily, weekly dan monthly telah bergerak dalam formasi bullish,” ujar dia.

Keempat, mengacu pada high 10700 dan low 1140: Near Probable Target berada di 3630. Penembusan level tersebut memicu ekspektasi harga akan bergerak uji The Next Probable Target-nya di 5100 – 5200. Sementara The Most Probable Target berada di 6400.

Kelima, tren bearish pada USD Index membuka peluang bullish pada harga komoditas.
“Dari sisi fundamental terdapat gap antara supply dan demand atas komoditas nikel,” katanya.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, lanjut Donny, cukup beralasan INCO tengah bergeliat untuk bangkit dari tren turun 10 tahun terakhir.

BUY masih relevan pada saham ini. Zig zag harga tengah menuju Resistance Kunci: 4100
Resistance : 3500 – 3680 – 3730 – 4100 – 4500 – 5000
Support : 3250 – 3340 -3180 – 3140 – 3080

Dia menyarankan cut loss jika harga tutup di bawah 2880. Disc ON. (DR)