M. Wirtsa Firdaus.

PANGKALPINANG – Ketua Umum Ikatan Karyawan PT Timah (IKT) M Wirtsa Firdaus menuding Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sedang ngelindur (mengigau saat tidur, red) karena menyebutkan target produksi timah nasional 2013 sebesar 100.000 ton.

Target produksi timah 100.000 ton itu sendiri, dipaparkan Jero Wacik saat Rapat Kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Senin, 18 Februari 2013. Menurut Kementerian ESDM, target itu naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 95.000 ton.

Menanggapi ini, Wirtsa mengatakan bahwa pernyataan Menteri ESDM tentang target produksi timah 2013 sebesar 100.000 ton itu tidak masuk akal. PT Timah sendiri tahun ini menargetkan produksi timah hanya 35.000 ton, menyusul harga timah yang merosot akibat membanjirnya timah ilegal di pasaran.

“Ngelindur sepertinya Pak Wacik ini,” kata Wirtsa kepada Dunia Energi di Pangkalpinang, Bangka – Belitung, Rabu, 20 Februari 2013. Ia mengaku heran, Menteri ESDM seolah tidak mengetahui persoalan timah yang ada di Bangka – Belitung.

Padahal, kata Wirtsa, sudah jelas dilaporkan ke Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) bahwa produksi bijih timah PT Timah 2012 diturunkan 14% lebih rendah dibanding 2011. Yakni dari 28.156 ton di 2011, menjadi 24.357 ton di 2012.

Ini dilakukan menyusul membanjirnya bijih timah ilegal di pasaran. Bahkan saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman pasokan listrik dengan PT PLN (Persero) di Jakarta pekan lalu, Direktur Utama PT Timah, Sukrisno menyebutkan, target produksinya tahun ini hanya 30.000 ton.

Wirtsa menambahkan, apa yang diungkapkan Jero Wacik menunjukkan ketidakpedulian seorang Menteri ESDM, terhadap persoalan yang dialami industri timah di Bangka – Belitung. Mestinya Menteri ESDM meminta DPR bersama-sama jajaran aparatur negara lainnya, segera memberantas illegal mining (pertambangan illegal) yang berlangsung di Bangka – Belitung.

Wirtsa juga sangat menyesalkan sikap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, yang acuh terhadap carut-marutnya produksi timah di Bangka – Belitung. “Situasi ini seolah telah dirancang secara sistematis untuk menghancurkan salah satu BUMN, yaitu PT Timah (Persero) Tbk,” tukasnya.

(Abraham Lagaligo /abrahamlagaligo@gmail.com)