Siswanto

JAKARTAIni sebuah kabar baik. Cadangan  gas bumi Indonesia terhitung 1 Januari 2015 mengalami peningkatan sebesar 151,33 TCF atau meningkat 1,36% dibandingkan cadangan gas bumi status 1 Januari 2014 sebesar 149,3 TSCF.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Djoko Siswanto di Gedung Migas kemarin mengatakan  berdasarkan hasil rapat evaluasi cadangan migas Indonesia status 1 Januari 2015 yang terdiri dari wakil Ditjen Migas, SKK Migas dan PPPTMGB “Lemigas”, disimpulkan terdapat perubahan data cadangan yang cukup signifikan dan telah diklarifikasi. Laporan tahunan cadangan migas status 1 Januari 2015 ini menggunakan SPE 2001 dengan klasifikasi P1, P2, P3 (terbukti, mungkin dan harapan). Dalam laporan tahunan ini, telah terinventarisasi sementara cadangan nasional yang berasal dari 5 aset PT Pertamina EP, 27 TAC, 25 KSO, 60 PSC dan 9 JOB-PSC.

Djoko menjelaskan dari hasil evaluasi tersebut, untuk gas bumi, terdapat peningkatan cadangan sebesar 151,33 TCF atau meningkat 1,36% dibandingkan cadangan gas bumi status 1 Januari 2014 sebesar 149,3 TSCF. Terdapat penambahan kondensat sebesar 789,18 BSCF.

Sementara itu untuk cadangan minyak bumi status 1 Januari 2015, mencapai 7,30 miliar barel atau mengalami penurunan sebesar 0,07 miliar barel (0,95%) dibandingkan cadangan minyak bumi status 1 Januari 2014 sebesar 7,38 miliar barel. Meski mengalami penurunan, secara umum terdapat penambahan cadangan minyak dari 18 lapangan baru sebesar 160,88 juta barel.

Dia menjelaskan perubahan data cadangan tersebut dari beberapa KKKS dan telah diklarifikasi. BP Berau melaporkan adanya perubahan cadangan di Lapangan Vorwata. Lapangan ini merupakan lapangan unitisasi dengan BP Wiriagar. Cadangan yang dimasukkan BP Berau sebagian merupakan cadangan di BP Wiriagar.

CNOOC melaporkan  adanya perubahan cadangan karena selama ini perhitungan berdasarkan akhir kontrak, sekarang dihitung berdasarkan economic limir dari lapangan sehingga terjadi penambahan cadangan yang cukup besar.

Sementara COPI Grissik mengkonfirmasikan adanya penambahan cadangan di lapangan Suban di mana lapangan ini merupakan unitisasi dengan PT Pertamina EP. Cadangan yang dilaporkan merupakan cadangan 100% Lapangan Suban di mana 10% bagiannya merupakan milik PT Pertamina EP. (LH)