JAKARTA – PT Hitay Daya Energi, perusahaan yang mendapat dukungan investasi dari Hitay Energy Holdings Turki, menargetkan bisa menandatangani kontrak perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PT PLN (Persero) untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Gunung Talang-Bukit Kui dengan kapasitas 20 megawatt (MW), pada tahun ini.

“Di kuartal pertama 2018, kami sudah rencanakan untuk melakukan pengeboran sumur pertama, totalnya ada empat sumur. Jadi kami kejar PPA-nya dulu, kalau bisa tahun ini,” kata Julfi Hadi, Managing Director Hitay Daya Energi di Jakarta, belum lama ini

Julfri mengatakan harga listrik untuk PLTP Gunung Talang-Bukit Kili sudah ditetapkan pada saat proses tender, yaitu sebesar 12,75 sen per kWh.

Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) yang berlokasi di Sumatera Barat tersebut memiliki luas 27.000 hektar dengan besar cadangan terduga menurut Badan Geologi pada saat tender mencapai 65 megawatt (MW), tetapi kapasitas pembangkit yang ditugaskan melalui tender tersebut sebesar 20 MW. Dana investasi yang disiapkan sekitar US$100 juta.

“Kami fokus untuk pengembangan 20 MW, nanti pengembangan selanjutnya dilakukan secara bertahap, yang kami yakini jauh lebih besar dari estimasi saat tender. Kami mau secepatnya biar harganya lebih ekonomis,” ungkap Julfi.

Dia menambahkan, saat ini Hitay sedang menyelesaikan pekerjaan infrastruktur untuk menunjang pembangunan proyek pembangkit listrik yang ditargetkan beroperasi pada 2022 tersebut.

“Kami juga masih melakukan sosialisasi dengan warga sekitar terkait pengerjaan proyek tersebut,” tandas Julfi.(RA)