JAKARTA – Sejak program mandatori biodiesel 20% atau B20 dicanangkan pada 31 Agustus 2018, PT Pertamina (Persero) telah melakukan berbagai langkah untuk mendorong pencampuran FAME (Fatty  Acid Methyl  Eter), baik untuk bahan bakar PSO (Public Service Obligations/Subsidi) dan Non PSO.

Gandhi Sriwidodo, Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, mengatakan hingga 14 September 2018, Pertamina telah menggunakan FAME sebagai bahan campuran solar sekitar 159.988  KL atau sekitar 39% dari alokasi bulanan.  Jumlah tersebut terdiri dari FAME  untuk PSO sebesar 116.422  KL dan FAME untuk Non PSO 43.566  KL.

Gandhi menambahkan Pertamina juga telah melakukan berbagai kemajuan, bergerak cepat mengkonsolidasikan 112 Terminal BBM Pertamina segera menyalurkan perluasan B20, di sektor PSO dan Non PSO.

“Pada awal September lalu baru 60 TBBM kami yang siap menyalurkan B20, dan alhamdulillah hingga 14 September kemarin, sudah ada tambahan sembilan TBBM lagi, sehingga menjadi 69 TBBM yang menyalurkan B20,” Gandhi di sela-sela monitoring penyaluran B20 di Terminal BBM Tanjung Uban, Bintan Sabtu (15/9).

Tambahan sembilan Terminal BBM yang menyalurkan B20 adalah TBBM Cepu, Cilacap, Palopo, Bima, Reo, Kolaka, Tual, Badas dan Ketapang.

Gandhi berharap implementasi B20 yang dicapai Pertamina bisa menjadi pemicu bagi badan usaha lainnya dalam mendorong penerapan green energy.

Hingga pekan kedua September, Pertamina memproyeksikan
ada tambahan 10 Terminal BBM lagi yang akan menyalurkan B20.

“Kami estimasikan pada akhir September realisasi penyaluran akan bertambah lagi. Supply FAME dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) akan masuk ke Terminal BBM Utama, sehingga 32 TBBM lainnya dapat menyalurkan B20 juga untuk semua sektor,” ungkap Gandhi dalam keterangan tertulisnya.

Monitoring pelaksanaan B20 untuk badan usaha migas juga menjadi perhatian Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Djoko juga turut serta dalam peninjauan implementasi B20 di TBBM Tanjung Uban.

“Dalam pemantauan kami perluasan B20 yang dicapai Pertamina sudah 80%, akhir September optimis bisa 100%,”kata Djoko Siswanto.(AT)