JAKARTA – Penjualan listrik nasional hingga September 2017 mencatat kenaikan 3,1%, dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Total volume penjualan hingga September 2017 mencapai 163,6 terrawatt hour (TWh), dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 158,6 TWh,” kata Dadan Kusdiana, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Jumat (13/10).

Menurut Dadan, kenaikan konsumsi listrik nasional ditopang peningkatan penjualan listrik di beberapa wilayah.

Dalam laporan PT PLN (Persero) kenaikan penjualan listrik sebesar 2,8% di wilayah Jawa Bagian Barat dimana volume penjualan listrik hingga  September mencapai 39,4 TWh, sedangkan tahun lalu pada periode yang sama hanya mencapai 38,3 TWh.

“Angka penjualan listrik Jawa Bagian Barat ini mencakup wilayah Distribusi Banten dan wilayah Distribusi Jakarta Raya (Disjaya),” tukas Dadan.

Bahkan, PLN Distribusi Banten  mencatat kenaikan hingga 6,7%. Sementara penjualan listrik PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) tumbuh sebesar 0,4%.

“Hal ini seiring dengan bertambahnya kapasitas pembangkit listrik PLN dan tambahan kapasitas dari pembangkit swasta di kedua wilayah tersebut, salah satunya PLTU IPP Banten 660 MW yang beroperasi Maret 2017,” ungkap Dadan.

Menurut Dadan, kenaikan penjualan listrik PLN menjadi sinyal positif bahwa ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan baik,  apalagi pemerintah juga sudah menugaskan PLN untuk tidak menaikkan tarif listrik bagi pelanggan demi mendukung kepentingan masyarakat serta menjaga agar sektor bisnis dan industri tetap kompetitif.(RI)