SERANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan hingga pertengahan September 2017, 773 megawatt (MW) pembangkit listrik yang masuk dalam program pembangkit 35 ribu MW sudah beroperasi komersial (commercial operation date/COD).

Sisanya, 15.266 MW masuk tahap konstruksi dan proyek yang telah PPA, namun belum konstruksi sebesar 10.255 MW. Selain itu,proyek yang masuk pada tahap pengadaan adalah 4.563 MW dan pada tahap perencanaan 6.970 MW.

“Hingga 2019, diharapkan semua proyek dalam program 35 ribu MW sudah terkontrak dan ada tambahan 17 ribu MW dibanding dengan akhir 2014,” kata Ignasius Jonan, Menteri ESDM di Banten, Kamis (5/10).

Salah satu pembangkit yang telah beroperasi komersial adalah PLTU Banten 660 MW yang dioperasikan PT Lestari Banten Energi. Lestari Banten memiliki kontrak penjualan ke PLN sebesar 600 MW. Pengadaan proyek ini menggunakan skema BOOT selama 25 tahun.

PLTU ini menggunakan teknologi supercritical boiler dan telah berproduksi sejak Maret 2017. Harga jual ke PLN sebesar 5,99 sen per KWh. Nilai investasi PLTU Banten sebesar US$990 juta.

Untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik dan infrastruktur ketenagalistrikan 35 ribu MW, pemerintah telah menandatangani Perpres Nomor 14 Tahun 2017, yang merupakan Perubahan Perpres Nomor 4 Tahun 2016, tentang Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

Perpres tersebut memberikan jaminan komitmen pemerintah kepada dunia usaha untuk mendukung pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa penjaminan, percepatan perizinan dan non perizinan, penyediaan energi primer, tata ruang, penyediaan tanah, dan penyelesaian hambatan dan permasalahan, serta penyelesaian permasalahan lainnya.(RA)