JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, badan usaha milik negara di sektor pertambangan, membukukan laba bersih Rp38,3 miliar sepanjang sembilan bulan 2016, naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu yang membukukan rugi bersih Rp1,04 triliun.

“Capaian laba bersih hingga kuartal III 2016 menunjukkan kinerja finansial Antam telah kembali on track untuk dapat memberikan profitabilitas dan imbal hasil yang baik kepada pemegang saham,” ujar Dimas Wikan Pramudhito, Direktur Keuangan Antam, Senin (31/10)

Menurut Dimas, optimalisasi produksi dan penjualan serta efisiensi yang berkelanjutan, termasuk peningkatan penjualan bijih nikel ke smelter dalam negeri akan semakin diintensifkan, sehingga kinerja perseroan makin positif.

Antam mencatat pendapatan Rp6,45 triliun dengan kontribusi terbesar dari pasar ekspor, yakni 59% atau Rp3,79 triliun.

Emas menjadi kontributor terbesar pendapatan, yakni Rp4,36 triliun atau 68% dari total pendapatan. Kontribusi besar lainnya berasal dari feronikel, yakni sebesar Rp1,49 triliun. Serta penjualan bijih nikel ke pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri sebesar Rp248 miliar.(AT)