JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan menambah titik penyaluran bahan bakar minyak (BBM) sebagai bagian dari program BBM satu harga secara nasional di empat wilayah hingga akhir Juni 2017. Jumali, Vice President Fuel Marketing Pertamina, mengatakan keempat wilayah berada di Indonesia timur yang selama ini yang kekurangan fasilitas distribusi BBM sehingga harga jual BBM-nya menjadi tidak terkontrol.

Saat ini Pertamina sedang menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan sehingga ditargetkan BBM satu harga sudah terimpelementasikan pada Juni di Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Kecamatan Kabaruan dan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. “Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku,” kata Jumali kepada Dunia Energi.

Jika nanti terealisasi maka sudah ada 13 wilayah yang sudah menerapkan BBM satu harga secara nasional. Pada kuartal pertama sudah ada sembilan wilayah yang menerapkan, yakni di Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Siberut Tengah di Kepulauan Mentawai, Kepulauan Karimun Jawa di Jepara, Pulau Raas di Sumenep, Tanjung Pengamus di Sumbawa, Waingapu di Sumba Timur, Wangi-wangi di Wakatobi, Moswaren di Sorong Selatan, dan Long Apari di Mahakam Hulu.

Upaya Pertamina merealisasikan BBM satu harga di beberapa wilayah merupakan tugas negara yang diamanatkan melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Secara Nasional yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017.
Beleid tersebut mengatur 148 kabupaten sebagai lokasi pendistribusian BBM satu harga secara bertahap dalam kurun waktu 2017-2020. Bahkan Pertamina telah menambahkan 2 lokasi lagi sehingga total ada 150 lokasi.
Jumali menambahkan berbagai fasilitas yang disiapkan dalam di empat wilayah tambahan ini akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan di masing-masing wilayah sehingga tidak semuanya akan dibangun Stasiun Pengisisan Bahanbakar Umum (SPBU) seperti pada umumnya.
“Biasanya dalam bentuk SPBU ukuran kecil, biasanya satu dispenser atau pompa, dan tangki masing masing satu per produk. Memang sarfasnya masih terbatas, karena kebutuhannya masih relatif kecil,” kata dia.

Muchamad Iskandar, Direktur Pemasaran Pertamina, mengatakan dengan adanya tambahan lokasi BBM satu harga maka semakin dekat dengan target perusahaan dan pemerintah dalam penerapan BBM satu harga di tahun ini yang menargetkan pembangunan SPBU mini di 22 lokasi yang tersebar di 14 provinsi.

“Memang butuh persiapan memakan waktu, tapi kita masih optimistis sesuai dengan target,” tandas Iskandar.(RI)