JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan pencapaian produksi siap jual (lifting) minyak hingga akhir 2017 tidak mencapai target.

“Target kita 815 ribu barel per hari (bph), sekarang rata-rata dibawah 800 ribu bph. Sampai akhir tahun outlook-nya dibawah 815 ribu bph,” kata Ignasius Jonan, Menteri ESDM dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (28/9).

Hingga saat ini lifting minyak rata-rata per hari masih sekitar 792 ribu bph, jauh dibawah rata-rata capaian lifting pada tahun lalu sebesar 829 ribu bph. Namun rata-rata lifting miyak sampai hari ini masih lebih baik dibandingkan rata-rata capaian lifting 2015 sebesar 779 ribu bph.

Menurut Jonan, meskipun dari sisi lifting minyak tidak mencapai target, untuk lifting gas lebih baik. Untuk saat ini rata-rata lifting gas mencapai 1.134 ribu barel oil equivalent per day (BOEPD) dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 sebesar 1.150 BOEPD. “Kalau gas di atas itu. mungkin 10%-15% diatas itu,” tukas dia.

Seiring realisasi pencapaian lifting gas yang melampaui target, pemerintah pun memproyeksikan penerimaan negara dari sektor migas akan meningkat. Hingga September 2017, penerimaan dari sektor migas sudah mencapai Rp92,43 triliun atau lebih tinggi dibanding capaian tahun lalu yang hanya mencapai Rp83,83 triliun.(RI)