JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat  dalam dua tahun terakhir, sebanyak 147 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) hulu migas menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Sebanyak 70 di antaranya merupakan KKKS tahap produksi dan 77 KKKS tahap eksplorasi. Dalam kurun waktu tersebut, realisasi pembelanjaan para KKKS  untuk jasa penerbangan Garuda mencapai sekitar Rp 336 miliar.

“Dalam tiga tahun ke depan, pembelanjaan ini diperkirakan akan mencapai Rp 600 miliar,” ujar Amien Sunaryadhi, Kepala SKK Migas saat penandatanganan nota kesepahaman sinergi bisnis  antara SKK Migas dengan PT Garuda Indonesia Tbk di Jakarta, Jumat (13/10).

Menurut Amien, nota  kesepahaman bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan jasa dalam negeri yang dimiliki oleh Garuda Indonesia serta untuk mendukung kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di Indonesia.

Industri hulu migas konsisten dalam penerapan kebijakan kewajiban penggunaan kemampuan dalam negeri, termasuk keterlibatan BUMN, BUMD, UKM dan Koperasi sebagaimana dituangkan dalam Pedoman Tata Kerja (PTK) no. 007 Rev 4. Pada kesempatan ini, kemampuan dalam negeri yang digunakan adalah jasa angkutan udara penumpang dalam negeri yang dilakukan oleh BUMN Garuda Indonesia.

Kerja sama dengan Garuda Indonesia untuk jasa angkutan udara penumpang telah lama dijalin industri hulu migas. Pada nota kesepahaman yang baru ini, ruang lingkup kerja sama dikembangkan lebih luas lagi meliputi penyediaan jasa angkutan udara penumpang, penyediaan jasa kargo, penyediaan jasa carter pesawat, dan kerja sama lain yang akan disepakati secara tertulis oleh kedua belah pihak. Potensial kerja sama lain yang bisa dijajaki kedua belah pihak adalah jasa katering dan fasilitas perawatan pesawat (turbomachinery).

“Pelaksanaan kerja sama tersebut akan dirumuskan lebih lanjut secara rinci dalam bentuk perjanjian kerja sama yang disepakati oleh kedua belah pihak,” ungkap Amien.

Dengan adanya MoU dengan Garuda Indonesia, diharapkan industri hulu migas dapat melakukan lebih banyak efisiensi dalam penggunaan jasa angkutan udara penumpang dan jasa terkait lainnya.

“Semangat efisiensi, percepatan serta operasi yang handal menjadi dasar pengembangan kerja sama yang dilakukan oleh SKK Migas untuk menjawab tantangan operasi hulu migas saat ini,” kata Amien.
Potensi penggunaan jasa angkutan udara masih terbuka lebar di sektor hulu migas. Selain untuk operasi rutin yang sudah ada, kebutuhan jasa angkutan udara yang lebih besar, yakni untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur besar industri hulu migas yang sedang dan akan berjalan.

Menurut Amien, potensi kebutuhan bertambah seiring upaya SKK Migas untuk mendorong kegiatan eksplorasi di berbagai lokasi.

Kebutuhan layanan angkutan udara ini tidak hanya untuk transportasi pekerja, material, dan peralatan operasional dari  KKKS  saja, tetapi juga dari para kontraktor dan subkontraktor yang memperbesar potensi yang sudah ada.

Hal ini tentunya akan mendorong penciptaan multiplier effect yang lebih besar disamping efisiensi dan percepatan yang diharapkan. Lokasi operasi hulu migas yang berada di daerah-daerah remote juga dapat menciptakan dampak positif berupa percepatan pengembangan daerah, termasuk pengembangan sarana dan fasilitas pendukung layanan jasa angkutan udara mulai dari perintis sampai bertumbuh seperti daerah-daerah operasi yang sudah ada saat ini.

“Kita berharap semua pemangku kepentingan dapat mendukung operasi hulu migas sehingga multiplier effect hadirnya industri ini akan benar-benar dirasakan oleh daerah,” ujar Amien.

Pahala N Mansury, Direktur Utama Garuda Indonesia, mengatakan kerja sama Garuda Indonesia dengan SKK Migas yang telah terjalin sejak 2010 memiliki arti yang penting, mengingat melalui kerja sama ini terbangun sinergi yang memberikan nilai tambah baik bagi Garuda Indonesia dan juga perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam SKK Migas.

“Kerja sama tersebut juga memberikan nilai dan makna tersendiri bagi Garuda Indonesia—sejalan dengan langkah pengembangan layanan yang saat ini terus kami laksanakan. Kepercayaan yang telah diberikan SKK Migas kepada Garuda Indonesia dengan menjadi “corporate Account” sejak tahun 2010 lalu, merupakan kebanggaan sekaligus motivasi bagi kami untuk terus melakukan pengembangan-pengembangan layanan dan memberikan yang terbaik kepada para pengguna jasa, ” tandas Pahala.

Melalui kerja sama corporate account ini, Garuda Indonesia tidak hanya memberikan dukungan berupa harga khusus untuk penerbangan domestik maupun internasional yang dilayani Garuda Indonesia namun juga menyediakan fasilitas “dedicated corporate check-in counter” (di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Changi Airport Singapore, dan Bangkok International Airport), serta “dedicated person-in-charge” yang siap membantu kebutuhan SKK Migas dan KKKS terkait layanan penerbangan Garuda.(AT)