Tim Penyelamat Freeport terus berupaya menguak reruntuhan untuk mengevakuasi 11 korban yang belum ditemukan.

Tim Penyelamat Freeport terus berupaya menguak reruntuhan untuk mengevakuasi 11 korban yang belum ditemukan.

MIMIKA – Minggu dan Senin, 19 – 20 Mei 2013, sungguh menjadi hari yang memilukan di lokasi runtuhnya tambang bawah tanah Big Gossan, Mimika, Papua. Dalam dua hari itu, tim penyelamat PT Freeport Indonesia yang sudah sepekan bekerja pagi – siang – malam menemukan 12 rekan kerjanya sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Dengan ditemukannya tiga lagi korban dalam keadaan tak bernyawa pada Senin, 20 Mei 2013 sekitar pukul 18.00 WIB atau pukul 19.00 WIT (waktu setempat) maka total korban tewas akibat runtuhnya tambang Big Gossan per hari ini menjadi 17 orang, 10 luka-luka, dan 11 lainnya belum ditemukan.       

Chairman Board of Directors IFRC (Indonesian Fire & Rescue Challenge) MS Marpaung mengatakan, berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi di Tambang Bawah Tanah Big Gossan, Freeport.

“Semoga dengan keahlian  dan dukungan peralatan tim penanggulangan darurat di PT Freeport Indonesia, usaha pencarian dan penyelamatan serta evakuasi korban dapat terselesaikan secepat mungkin,” ujarnya pilu usai menerima kabar ditemukannya tiga lagi korban dalam keadaan meninggal.

Secara rinci, penemuan 12 korban tewas di reruntuhan tambang Big Gossan sepanjang Minggu – Senin, 19 – 20 Mei 2013 adalah sebagai berikut;

Minggu 19 Mei 2013 pukul 07:00 WIB: Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto menegaskan tidak akan beristirahat sampai seluruh korban yang masih di reruntuhan ditemukan, dan penyebab pasti insiden tragis itu diketahui, untuk dievaluasi agar tidak terjadi kembali. Total korban tewas sejak Jumat, 17 Mei 2013 adalah 5 orang, 23 belum ditemukan, 10 luka-luka. Pencarian menggunakan alat canggih pendeteksi getaran, namun terhambat oleh runtuhan yang masih terus terjadi dari atas lokasi penyelamatan.

Minggu 19 Mei 2013 pukul 12.30 WIB: Freeport melaporkan tim penyelamat berhasil mengevakuasi satu korban dari reruntuhan bernama Joni Tulak asal Sulawesi, yang saat ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa. Jumlah korban tewas menjadi 6 orang, 22 belum ditemukan, 10 luka-luka.     

Minggu 19 Mei 2013 pukul 19:00 WIB: Freeport melaporkan tim penyelamat mengevakuasi dua tambahan korban yang meninggal dari reruntuhan terowongan di lokasi insiden Big Gossan, terindetifikasi bernama Aris Tikupasang dan Victoria Sanger. Jumlah korban tewas 8 orang, 20 belum ditemukan, 10 mengalami luka-luka dan sedang dalam perawatan.

Senin 20 Mei 2013 pukul 07:00 WIB: Freeport melaporkan tim penyelamat telah mengevakuasi dua tambahan korban yang meninggal dari reruntuhan terowongan di lokasi insiden Big Gossan, terindektifikasi bernama Retno Arung Bone, Artinus Magal, dan Hengky Ronald Hendambo. Total korban tewas 11 orang, 17 belum ditemukan, 10 luka-luka.

Senin 20 Mei 2013 pukul 09:30 WIB: Freeport melaporkan bahwa tim penyelamat telah mengevakuasi tiga tambahan korban yang meninggal dari reruntuhan terowongan di lokasi insiden Big Gosan, yang terindektifikasi bernama Ma’mur, Petrus Frengo Marangkerena, dan Petrus Padak Duli. Total korban tewas 14 orang, 14 lainnya belum ditemukan, 10 luka-luka.

Presiden dan CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold, Richard C. Adkerson mengatakan, telah mengunjungi lokasi insiden dan bertemu langsung dengan para pekerja yang terluka, serta keluarga mereka yang belum ditemukan.

“Saya betul-betul sedih dan terpukul dengan adanya musibah ini. Kami tetap fokus dalam melanjutkan upaya kami untuk dapat membuka jalan, dan menemukan para pekerja yang tertimbun, agar secepatnya dapat dievakuasi ke tempat yang aman. Keluarga besar Freeport di seluruh dunia turut berduka bersama Freeport Indonesia atas hilangnya saudara-saudara kami,” ujar Adkerson.

Senin 20 Mei 2013 pukul 18:00 WIB: Freeport melaporkan tim penyelamat telah mengevakuasi tiga tambahan korban yang meninggal dari reruntuhan terowongan di lokasi insiden Big Gossan. Nama korban yang meninggal tersebut adalah Frelthon Wantalangi, Jhoni Michael Ugadje, dan Muntadhim Ahmad. Total korban tewas menjadi 17 orang, 11 belum ditemukan, 10 luka-luka. Evakuasi terus dilakukan melibatkan 200 anggota tim penyelamat dari Tim Gabungan Penanggulangan Darurat PT Freeport Indonesia.

Sampai berita ini diturunkan, Tim Penyelamat dari Freeport serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus bekerja menguak puing reruntuhan tambang Big Gossan. Mereka terus  mencari 11 pekerja tambang bawah tanah itu yang diyakini masih tertimbun reruntuhan. Perkembangan dari lokasi penyelamatan akan terus diperbarui.  

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)