JAKARTA – Penetrasi penjualan ekspor dan penjualan di dalam negeri ditargetkan bisa mendorong penjualan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) pada semester II 2017. Target tersebut juga akan ditopang proyeksi peningkatan harga nikel.

Pada semester I 2017 harga rata-rata nikel mencapai US$4,55 per pon dan meningkat menjadi US$5,43 per pon pada awal September 2017.

“Dengan adanya tren kenaikan harga nikel di paruh kedua tahun 2017, Antam optimistis dapat meningkatkan volume penjualan dengan marjin yang menguntungkan,” ujar Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama Antam, Senin (4/9).

Antam pada semester I 2017 mencatat peningkatan volume produksi feronikel sebesar 12% menjadi 9.327 ton nikel dalam feronikel (TNi) dari 8.304 TNi di semester I 2016. Meski demikian, volume penjualan feronikel turun 4% menjadi 7.791 TNi dibanding penjualan semester I tahun ini sebesar 8.092 TNi.

Penurunan volume penjualan feronikel merupakan imbas dari dilakukannya pekerjaan penggantian roof di Electric Smelting Furnace-3 (ESF-3) dan optimasi fasilitas produksi pabrik FeNi III yang memiliki kapasitas operasi 10 ribu TNi per tahun.

Pekerjaan penggantian roof ESF-3 dan optimasi fasilitas produksi telah selesai dilakukan di pertengahan bulan Maret 2017 dan tingkat produksi pabrik feronikel di Pomalaa telah kembali berjalan optimal.

Penurunan volume penjualan juga disebabkan adanya kebijakan manajemen untuk melakukan ekspor feronikel di paruh kedua tahun 2017 seiring ekspektasi peningkatan harga nikel.

Volume produksi emas Antam tercatat stabil dengan capaian 1.013 kg, dibandingkan produksi emas semester I 2016 sebesar 1.015 kg. Volume penjualan emas tercatat sebesar 3.298 kg atau turun 38% dibandingkan penjualan emas pada semester I tahun lalu sebesar 5.392 kg.

Penurunan volume penjualan emas disebabkan oleh adanya gangguan fasilitas pemurnian logam mulia yang terjadi di awal 2017 dan telah terselesaikan.

Seiring dengan penurunan volume penjualan feronikel dan emas, penjualan bersih Antam di semester I 2017 turun 28% menjadi Rp3,01 triliun, dibandingkan nilai penjualan semester I tahun lalu sebesar Rp4,16 triliun.

Antam hingga paruh pertama tahun ini juga mencatat progress Engineering, Procurement and Construction (EPC) Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) sebesar 11,7%.

Selain itu, Antam masih melanjutkan diskusi dengan PT INALUM (Persero) dalam rencana pengembangan proyek Smelter Grade Alumina ReBnery (SGAR).

Pada semester I 2017 Antam telah membelanjakan Rp811,7 miliar untuk keperluan investasi yang terdiri dari Rp93,6 miliar untuk investasi rutin, Rp713 miliar untuk investasi pengembangan dan Rp5,1 miliar untuk biaya ditangguhkan.(RA)