JAKARTA – Harga minyak dunia terus merangkak naik dan menjauh dari level psikologis US$60 per barel. Data persediaan minyak mentah di Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan mengangkat harga minyak, baik West Texas Intermediate (WTI) maupun Brent North Sea pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).

Patokan AS, minyak mentah WTI untuk penyerahan April naik US$1,09 atau sekitar 1,8%, ke level US$62,77 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah AS diperdagangkan antara US$60,75 hingga US&63,09, tertinggi sejak 7 Februari.

Minyak mentah Brent, patokan global, untuk penyerahan April naik 97 sen atau sekitar 1,5% menjadi US$66,39  per barel di London ICE Futures Exchange.

Persediaan minyak mentah AS secara tak terduga turun 1,6 juta barel pekan lalu, karena impor bersih jatuh ke rekor terendah dan ekspor melonjak.

Data Badan Informasi Energi AS (EIA)  juga menyebutkan, persediaan di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma turun.

Persediaan minyak mentah diperkirakan akan meningkat 1,8 juta barel, karena stok-stok meningkat secara musiman saat kilang-kilang mengurangi produksi guna melakukan perawatan berkala.

“Data mingguan EIA sangat mendukung WTI mengingat penarikan-penarikan di AS dan Cushing, dorongan dalam ekspor minyak mentah di atas dua juta barel per hari serta produksi minyak mentah datar,” kata Anthony Headrick, analis pasar energi di CHS Hedging LLC di Inver Grove Heights, Minnesota.

EIA mengungkapkan persediaan minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, berkurang 2,7 juta barel pada pekan lalu, penurunan mingguan keenam berturut-turut.

“Alasan persediaan terus turun di Cushing adalah karena pasar masih backwardateddan oleh karena itu tidak ekonomis untuk menyimpan minyak mentah,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston, Texas.

Dalam struktur pasar yang disebutbackwardation atau pembelian kontrak berjangka dengan harga lebih rendah dari biaya kontrak dengan penyerahan aset, mendorong harga-harga minyak mentah lebih tinggi daripada harga-harga forward(di depan), sehingga mengurangi antusias penyimpanan.

“Lebih masuk akal untuk melikuidasi persediaan-persediaan di tangan Anda,” kata Lipow.

Impor bersih minyak mentah AS turun 1,6 juta barel per hari menjadi di bawah lima juta barel per hari minggu lalu, tingkat terendah sejak EIA mulai merekam data pada 2001.

Ekspor minyak mentah AS melonjak menjadi di atas dua juta barel per hari, mendekati rekor 2,1 juta pada Oktober. Itu membantu mendorong impor bersih ke tingkat terendah.(AT/ANT)