Kantor Pusat PT Medco Energi International Tbk (MEDC).

Kantor Pusat PT Medco Energi International Tbk (MEDC).

JAKARTA – Meski dihadapkan pada turunnya harga rata-rata minyak bumi tahun ini, namun PT Medco Energi Internasional Tbk tetap mampu mengantongi laba bersih di Kuartal III – 2013 sebesar USD 30 juta. Selain menekan biaya operasi, kinerja keuangan emiten energi berkode MEDC ini tertolong naiknya harga gas hasil renegosiasi kontrak penjualan di 2013.  

Direktur Utama dan CEO MEDC, Lukman Mahfoedz menuturkan, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Kuartal III – 2013 yang berakhir 30 September 2013, total penjualan yang dapat dibukukan perusahaannya sebesar USD 652,2 juta.

Dari jumlah itu, kata Lukman, penjualan minyak dan gas hasil eksplorasi dan produksi menyumbang 94% dari total penjualan, atau sebesar USD 615,2 juta. Sepanjang Januari – September 2013, volume penjualan minyak dan gas MEDC mencapai 14,7 juta BOE (Barrel Oil Equivalen/barel setara minyak).

Diakui Lukman, sepanjang 2013 dan harga rata-rata minyak turun menjadi USD 108,5 per barel, dibandingkan harga pada 2012 sebesar USD 117,7 per barel. Namun MEDC berhasil mendapatkan keuntungan lebih, dengan naiknya harga gas tahun ini.

“Harga gas rata-rata pada 2013 mencapai USD 5,32 per MMBTU (juta British Thermal Unit).  Naik 36% dibandingkan harga gas rata-rata di 2012 yang hanya USD 3,92 per MMBTU. Ini merupakan buah keberhasilan renegosiasi kontrak penjualan gas,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2013.

Dari kinerja penjualan itu, pada Kuartal III – 2013 MEDC berhasil mencatat laba kotor sebesar USD 277,5 juta, dan pendapatan operasi sebesar USD 179 juta. 

Pada periode tersebut, kata Lukman, MEDC juga berhasil menurunkan biaya operasi sebesar 3%. Yakni dari USD 101,3 juta di Kuartal III – 2012, menjadi USD 98,3 juta di Kuartal III – 2013. Pada periode ini, MEDC juga mencatatkan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) sebesar USD 249 juta. 

Lukman menambahkan, selama periode 3Q-2013 atau Kuartal III – 2013, pihaknya juga mampu melunasi pinjaman, terutama yang berbunga tinggi. Dengan begitu biaya bunga berhasil dikurangi hampir 20%, dari USD 68 juta di 2012 menjadi USD 54,6 juta di 2013.

“Dari keseluruhan kinerja tersebut, di Kuartal III – 2013 Perseroan membukukan laba bersih (yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk) sebesar USD 30 juta,” terangnya.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)