JAKARTA – Sentimen negatif masih membayangi pergerakan harga minyak dunia. Peningkatan persediaan minyak mentah Amerika Serikat dan pesimisme pelaku pasar terhadap rencana pembatasan produksi negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC terus menekan harga minyak global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan 68 sen menjadi menetap US$44,66 per barel di New York Mercantile Exchange pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, berkurang 51 sen menjadi ditutup pada US$46,35 per barel di London ICE Futures Exchange.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS melonjak 14,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 28 Oktober. EIA mencatat itu adalah kenaikan mingguan terbesar sejak 1982.

Disisi lain, anggota OPEC mengumumkan rencana pada akhir September di Aljazair untuk memangkas produksinya turun ke target yang ditetapkan tidak lebih dari 33 juta barel per hari, tetapi juga mengatakan tidak mengharapkan rencana itu berlaku sampai pertemuan di Wina pada 30 November 2016.(AT/ANT)