JAKARTA- Harga minyak mentah di pasar global kembali melemah ke level terendah dalam hampir satu bulan terakhir karena penguatan dolar AS yang dihargakan dalam greenback dan keraguan apakah negara produsen minyak dunia (OPEC) akan menjalankan kesepakatan pemangkasan produksi.

Harga minyak berada di bawah tekanan karena dolar yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, meningkatnya keraguan atas pelaksanaan kesepakatan global untuk mengurangi produksi juga membebani pasar.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun US$1,14 menjadi menetap di US$50,82 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, berkurang US$1,30 menjadi ditutup pada US$53,64 per barel di London ICE Futures Exchange, seperti dilaporkan Xinhua.

Arab Saudi dan anggota OPEC lainnya tampaknya mengurangi produksi, tapi tidak jelas apakah produsen besar lainnya juga akan mengikuti langkah tersebut. Irak, produsen terbesar kedua dari anggota OPEC mengatakan akan meningkatkan ekspor minyak mentah dari pelabuhan utamanya Basra ke semua pada Februari. Ekspor minyak selatan negara itu pada awal Januari tetap stabil mendekati rekor tinggi, meskipun OPEC sebelumnya telah menyepakati pemotongan produksi.

“Harga minyak konsolidasi di tingkat bawah setelah adanya keraguan muncul selama tingkat kepatuhan terhadap pengurangan produksi OPEC karena ekspor Irak tetap tinggi, serta kecepatan yang lebih umum atas rebalancing pasar,” kata Tim Evans, spesialis energi berjangka dari Citigroup seperti dikutip Reuters.

Menurut Evans, produsen non-OPEC seperti Rusia dan Kazakhstan, telah mengurangi produksi, menghasilkan reaksi kecil pada harga. Dengan kegagalan kenaikan di tengah berita bullish menunjukkan bahwa pasar overbought dan rentan terhadap koreksi ke bawah lebih lanjut.

Harga minyak tidak bergerak banyak setelah penyelesaian, ketika kelompok industri American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak AS bertambah 1,5 juta barel. Analis telah memperkirakan kenaikan sebanyak 1,2 juta barel. Kedua kontrak kemarin turun sekitar 4% dari keraguan tentang pemotongan produksi minyak global.

Produksi minyak di Amerika Utara juga meningkat dan menekan harga. AS Administrasi Informasi Energi menaikkan perkiraan cukup tajam pada 2017, yakni pertumbuhan produksi minyak mentah AS menjadi 110.000 barel per hari. Bulan lalu itu memperkirakan penurunan 80.000 barel per hari.

Jumlah rig di Kanada rata-rata untuk Desember sebanyak 209, naik 36 dari posisi November dan naik 49 dari tahun lalu, menurut Matt Stanley, broker bahan bakar pada Muatan Internasional di Dubai. (DR)