JAKARTA– Harga minyak mentah di pasar global turun tipis pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (20/9) pagi jelang pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non-OPEC yang akan membahas kemajuan kesepakatan pemotongan pasokan 1,8 juta barel per hari.

Harga minyak mentah Brent, patokan internasional untuk harga minyak, turun US$29 sen menjadi US$55,19 per barel pada pukul 2:24. ET (1824 GMT), tidak jauh dari level tertinggi lima bulan di US$55,99. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) mengakhiri sesi Selasa turun US$43 sen menjadi US$49,48 per barel. Kontrak berakhir pada level tertinggi tujuh minggu di US$49,91 pada Senin (18/9).

Irak, produsen terbesar kedua OPEC, mengatakan kelompok tersebut sedang mendiskusikan beberapa opsi untuk pakta pasokannya, termasuk perpanjangan di luar Maret dan penurunan produksi lebih lanjut.

Sumber OPEC menjelaskan, Nigeria dan Libya akan mengirim perwakilan ke pertemuan tersebut meski dibebaskan dari kesepakatan saat ini. Dengan meningkatnya output dari kedua negara telah menghentikan kenaikan harga. Hal ini mendorong saran bahwa mereka dapat dimasukkan dalam kesepakatan tersebut.

“Rasanya seperti posisi di depan laporan malam ini tapi tidak ada banyak tindakan di balik langkah ini, kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago, seperti mengutip cnbc.com.

Analis memperkirakan stok minyak mentah naik 2,9 juta barel pekan lalu, karena persediaan bahan bakar turun. Itu akan melanjutkan tren yang terbentuk setelah Badai Harvey karena impor dilanjutkan sementara kilang masih dimulai kembali.

Permintaan minyak mentah juga diperkirakan juga pulih dalam beberapa pekan mendatang di AS. Apalagi, mana sekitar seperempat kapasitas penyulingan AS ditutup karena Harvey, yang melanda Pantai Teluk pada akhir Agustus 2017.

Tren positif harga minyak sebenarnya telah dimulai pada pekan lalu saat Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan prospek permintaan 2017 dan OPEC memprediksi dunia akan membutuhkan lebih banyak minyak mentah pada 2018. (dr)