JAKARTA – Kegelisahan pasar menanti referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa pada Kamis (23/6) mendatang menekan harga minyak pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Selain itu, pelaku pasar juga menunggu laporan terbaru persediaan minyak mentah AS.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 52 sen menjadi US$48,85 per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan global, terpangkas tiga sen menjadi US$50,62 per barel.

“Aksi ambil untung menjelang data persediaan AS pasti salah satu alasan mengapa harga minyak mentah telah ditarik kembali, terutama karena harga telah meningkat lebih tajam dalam dua hari perdagangan sebelumnya,” kata analis City Index, Fawad Razaqzada.

Dalam dua sesi sebelumnya, harga minyak menguat karena selera investor terhadap aset-aset berisiko seperti minyak meningkat, setelah kekhawatiran tentang kemungkinan Inggris keluar dari Uni Eropa berkurang.Minyak mentah berjangka mengupas kerugian yang telah mendorong kontrak berjangka WTI turun lebih dari satu dolar AS per barel di awal sesi.

Pelaku pasar juga tampak berhati-hati menjelang laporan Departemen Energi AS (DoE) tentang stok minyak negara itu pada Rabu.Persediaan minyak mentah komersial AS diperkirakan mengalami penurunan sebesar 1,5 juta barel pekan lalu, menurut survei terhadap para ahli oleh Bloomberg News. Stok minyak mentah AS tetap pada tingkat rekor tinggi di tengah pasar global yang kebanjiran pasokan.(AT/ANT)