LONDON – Merosotnya harga minyak ternyata cukup memusingkan pemerintah Arab Saudi. Dalam situasi seperti ini, produsen minyak itu memutuskan untuk menarik puluhan miliar dolar AS dananya dari global asset managers sebagai upaya untuk memangkas defisit sekaligus mengurangi tekanan dari pasar ekuitas yang bergerak liar.

Cadangan dana luar negeri milik Saudi Arabian Monetary Agency (SAMA) turun hingga mendekati angka US$73 miliar sejak harga minyak mulai melandai pada tahun lalu. Pemerintah Arab Saudi akhirnya menyeimbangkan belanja untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan mendanai kampanye militernya di Yaman. Bank sentral negara itu juga memilih pendanaan bank domestik untuk bond yang dikeluarkannya untuk menambah cadangan devisa.

Pada bulan ini, beberapa pengelola aset bakal terkena gelombang penarikan aset yang cukup besar. “Ini adalah Black Monday kami,” keluh seorang fund manager, merujuk pada besarnya nilai aset yang ditarik pemerintah Saudi pekan lalu, seperti diberitakan CNBC, Senin (27/9).

Nigel Sillitoe, chief executive of financial services market intelligence Insight Discovery, mengatakan para fund manager menghitung SAMA telah menarik sekitar US$50-70 miliar sepanjang enam bulan terakhir. “Pertanyaan besanya adalah kapan mereka (dana) itu akan kembali sebab bisnis para manajer keuangan sudah sangat tergantung pada SAMA dalam beberapa tahun ini,” katanya.

Sejak kuartal III 2014, dana SAMA di sekuritas asing merosot US$71 miliar.(DD)