JAKARTA– Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) berakhir sedikit lebih tinggi pada Senin waktu setempat atau Selasa pagi WIB, saat para investor menunjukkan keyakinan mereka bahwa harga-harga akan naik lebih jauh.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman April naik US$0,06 menjadi menetap di US$54,05 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent North Sea yang menjadi patokan global untuk pengiriman April harganya turun US$0,06 menjadi ditutup pada US$55,93 per barel di London ICE Futures Exchange, demikian menurut warta kantor berita Xinhua.

Menurut Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka AS (CFTC) pada Jumat (24/2), manajer-manajer uang meningkatkan bullish minyak mentah berjangka AS dan posisi-posisi pilihan dalam pekan yang berakhir 21 Februari ke tingkat tertinggi.

Namun para analis mengatakan kenaikan harga minyak AS dibatasi karena data menunjukkan persediaan minyak mentah di negara ini terus meningkat.

Rig-rig AS yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak bertambah lima menjadi 602 rig pekan lalu menurut data yang dirilis oleh perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (24/2). Ini adalah pertama kalinya rig minyak AS melampaui jumlah 600 sejak Oktober 2015.

Pekan ini, pasar akan fokus pada pidato Trump kepada Kongres pada Selasa untuk rincian lebih lanjut tentang janjinya dari reformasi pajak, deregulasi dan belanja infrastruktur serta beberapa penampilan pejabat Fed, dan yang paling ditunggu adalah Ketua Fed Janet Yellen Jumat.

Pekan lalu, minyak berjangka berakhir lebih rendah pada Jumat, bergerak lebih jauh dari level terkuat sejak Januari karena kekhawatiran atas meningkatnya produksi dan pembengkakan stok di AS mengimbangi optimisme bahwa OPEC dan sekutunya telah menindaklanjuti komitmen mereka untuk memotong produksi.

Sementara itu, Administrasi Informasi Energi AS mengatakan pada hari Kamis bahwa pasokan minyak mentah naik 564.000 barel pekan lalu ke all time high.
OPEC dan negara non-OPEC telah membuat awal yang kuat untuk menurunkan produksi minyak mereka dengan hampir 1,8 juta barel per hari pada akhir Juni, dengan kepatuhan saat ini sekitar 90%.

OPEC bisa memperpanjang perjanjian pasokan minyak-reduksi dengan non-anggota atau bahkan menerapkan pemotongan lebih dari Juli jika persediaan minyak mentah global gagal untuk turun ke tingkat yang ditargetkan, sumber OPEC mengatakan awal bulan ini. (DR)