JAKARTA– Harga minyak mentah Amerika Serikat berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB) karena data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah negara tersebut selama minggu lalu turun lebih banyak dari yang diperkirakan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik US$0,26 menjadi menetap di US$52,14 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, turun US$0,54 menjadi ditutup pada US$57,90 per barel di London ICE Futures Exchange.

Menurut laporan yang dirilis Xinhua, Badan Informasi Energi AS (EIA) menyatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (27/9), stok minyak mentah AS turun sebesar 1,8 juta barel dalam sepekan yang berakhir pada 22 September, jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar untuk kenaikan sebesar 3,4 juta barel.

Para analis mengatakan penurunan persediaan minyak mentah AS membantu meredakan kekhawatiran investor terhadap kelebihan pasokan pasar dan mendorong harga minyak negara tersebut diperdagangkan lebih tinggi.

Namun demikian, kenaikan harga minyak AS dibatasi oleh penguatan dolar AS. Dolar AS yang lebih kuat terus membebani pasar minyak, karena komoditas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. (DR)