JAKARTA– Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Rabu, didorong ekspektasi pasar bahwa persediaan minyak Amerika Serikat akan melanjutkan peningkatan.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun 1,4% atau US$74 sen ke level US$ 53,59 per barel. Sedangkan harga minyak Brent merosot US$90 sen atau 1,6% ke level US$ 55,76.

Analis memperkirakan stok minyak mentah Amerika bisa meningkat sekitar 3,3 juta barel sepanjang pekan lalu, kenaikan mingguan ketujuh.

Badan Informasi Energi akan merilis laporan minyak mingguannya Kamis atau Jumat (24/2) dini hari WIB, tertunda satu hari karena libur federal, Senin (20/2).

Harga minyak turun 1,5% seiring ada harapan kenaikan pasokan minyak AS. Namun, harga minyak ditransaksi di level tertinggi secara mingguan. Hal itu imbas optimisme pelaku pasar usai OPEC memberi signal kesepakatan dengan produsen minyak lainnya untuk komitmen kuat pangkas produksi.

“Kami telah melihat peningkatan cukup signifikan untuk stok minyak mentah sejal awal tahun. Pasar telah mampu untuk mempertahankan aksi beli. Saya pikir sentimen yang mendasari mendorong penguatan. Apa lagi pasar juga sedang perketat produk,” ujar Andrew Lebow, Analis Commodity Research, seperti dikutip dari laman Reuters.

Sentimen negara produsen minyak untuk jalani komitmen OPEC memangkas produksi menjadi angin segar di pasar. Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan, kelompok dan produsen lainnya termasuk Rusia akan meningkatkan kepatuhan terkait hasil yang disepakati untuk berupaya atasi pasokan yang berlebihan dan meningkatkan harga.
Produsen minyak non-OPEC yang bergabung dalam kesepakatan itu juga setidaknya sudah membatasi produksi minyak sekitar 60%, lebih tinggi dari yang diproyeksikan. (DR)