JAKARTA- Harga minyak mentah global berakhir sedikit lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB) kendati data jumlah rig minyak AS yang beroperasi bertambah setelah turun selama empat hari beruntun di tengah perdagangan tipis pada Jumat (24/3).

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei menguat US$0,27 menjadi menetap di US$47,97 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei, naik US$0,24 menjadi ditutup pada US$50,80 per barel di London ICE Futures Exchange.

Laporan yang dirlis Reuters menyebutkan jumlah rig AS yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik 21 rig pada minggu lalu dari minggu sebelumnya menjadi 652 rig, tingkat tertinggi sejak September 2015, kata perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (24/3).

Minyak dalam tekanan dalam dua pekan ini setelah laporan yang dirilis menyatakan persediaan minyak di AS meningkat yang membuat pemangkasan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC tidak berdampak terhadap kelebihan suplai global.

Pada Kamis lalu, kementerian energi Arab Saudi menyatakan ekspor minyak Arab Saudi ke AS pada Maret akan turun sekitar 300 ribu barel per hari dibanding periode Februari. Angka ini akan dipertahankan terus sampai beberapa bulan ke depan.

Seorang pejabat di kementerian Arab Saudi tersebut kepada reuters mengatakan perkiraan turunnya ekspor itu sejalan dengan kesepakatan OPEC yang dapat menurunkan persediaan di AS. Persediaan minyak Amerika mencapai rekor 533 juta barel per pekan lalu. (DR)