JAKARTA– Harga minyak mentah global pada Kamis atau Jumat (15/9) menguat, sehari setelah Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan bahwa surplus pasokan minyak mentah global mulai menurun. Laporan tersebut menyatakan permintaan minyak global tumbuh sangat kuat secara tahun ke tahun (year-on-year) pada kuartal II 2017, mencapai sebesar 2,4%.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik US$0,59 menjadi menetap di US$49,89 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, naik US$0,31 menjadi ditutup pada US$55,47 per barel di London ICE Futures Exchange.
Pertumbuhan permintaan di negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) terus menjadi lebih kuat dari yang diperkirakan, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.

Pasokan minyak global jatuh pada Agustus karena penutupan yang tidak direncanakan dan pemeliharaan terjadwal pada kilang-kilang pengeboran, terutama di negara-negara non-OPEC, yang merupakan penurunan pertama dalam empat bulan. (dr/ant)